KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Bawaslu Kebumen bekerjasama dengan awak media, untuk mencegah terjadinya penyebaran berita hoax yang biasanya terjadi menjelang Pemilu. Bawaslu Kebumen dan jajaran, juga mendapat masukan, terkait pengelolaan media sosial di tingkat Panwaslu kecamatan. Ini sebagai bentuk pengawasan partisipatif.
Guna meningkatkan pengawasan,tersebut, khususnya di platform media sosial, Bawaslu Kebumen berkerjasama dengan awak media, untuk mencegah terjadinya berita hoax, ujaran kebencian maupun isu SARA. Kegiatan sendiri berlangsung di Aula Bawaslu Kebumen, Rabu (29/11) siang. Ini diikuti oleh seluruh Anggota Panwaslu Kecamatan (Panwascam) se-Kabupaten Kebumen, melalui aplikasi zoom.
Pada kesempatan tersebut, Anggota Panwascam mendapatkan masukan terhadap pengelolaan media sosial dan publikasi. Dimana hal tersebut, sebagai salah satu sarana pengawasan partisipatif.
Adanya kegiatan tersebut, diharapkan berita hoax maupun ujaran kebencian bisa termonitor oleh jajaran pengawas hingga ke tingkat desa. Sehingga, Bawaslu bisa mengambil tindakan, ke platform media sosial.
Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Kebumen Badruzaman menyampaikan Bawasalu ingin bersinergi dengan para awak media. Ini untuk memberikan masukan pada pengelola media sosia.
“Karena pengelolaan media sosial kita di Panwaslu Kecamatan dan Bawaslu Kabupaten tidak hanya mempublikasikan saja, tetap juga sebagai sarana pengawasan partisipatif. Ini baik secara langsung dari pengawas maupun aduan dari masyarakat, nah ilmu teknisnya dari wartawan yang banyak memberikan masukan,” tuturnya.
Disampaikan pula oleh Badruzaman Bawaslu RI telah membuat saluran untuk dipublikasikan di masyarakat. Ini agar berita hoax dan ujaran kebencian bisa termonitor oleh jajaran pengawas hingga ke tingkat desa.
“Masukan dari masyarakat nanti kita himpun. Beberapa medsos seperti FB, Tiktok dan IG sudah bekerja sama dengan Bawaslu RI. Jika ada masyarakat yang menjumpai kecurangan maupun pelanggaran namun takut melaporkan, bisa memberikan informasi awal kepada kita. Identitas pelapor akan kita rahasiakan,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Kebumen Supriyanto mengisi materi tentang media sosial. Bagaimana membuat konten di media sosial serta bijak dalam bermedia sosial. Pihaknya juga menyampaikan terdapat perbedaan gaya penyampaian pada media cetak, dan media sosial.
“Gaya penyampaian pada medsos lebih padat dan pendek. Ini baik tulisan maupun video. Tulisan pendek dan video pendek harus padat isi dan menarik,” ucapnya. (mam)