• Berita Terkini

    Minggu, 12 November 2023

    SMK Cipta Karya Tembus Grand Final Lomba Cagar Budaya Provinsi


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Kelompok Ilmiah Remaja TAPAK, SMK Cipta Karya Prembun berhasil masuk tahap grand final Lomba Karya Ilmiah Cagar Budaya yang diadakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. 

    Dalam ajang tahunan tersebut, kelompok siswa yang dimotori oleh Laila Septi Ramadhani mengangkat keberadaan cagar budaya di kawasan heritage Prembun. Rencananya mereka akan berangkat ke Solo pada 21-23 November mendatang. Ini untuk mengikuti penilaian tahap final.

    Pendamping siswa, Wahyu Raharjo SPd mengemukakan untuk lomba kali ini pihak sekolah sengaja menggandeng Komunitas Pusaka Prembun (KUPU) dalam proses pendampingan.

    “Sebagai komunitas yang telah lama mendalami dinamika cagar budaya di kawasan Prembun, KUPU diyakini akan mampu memberikan banyak masukan dalam proses penulisan karya ilmiah ini. Terbukti karya yang kami kirim dalam tahap penilaian awal banyak menggunakan data dan informasi dari komunitas KUPU,” jelas Wahyu yang sehari-hari mengampu pelajaran sejarah, Sabtu (12/11).

    Untuk semakin memantapkan penguasaan siswa terhadap materi serta untuk melengkapi data lapangan, pada Sabtu (11/11) diadakan jelajah heritage Prembun yang diikuti para siswa anggota Kelompok Ilmiah Remaja didampingi tim KUPU. Menariknya, selama acara yang menggunakan transportasi sepeda ini, para siswa menggunakan pakaian daerah sehingga memunculkan suasana tempo dulu.

    Koordinator kegiatan, Khafidz Nurrohman mengungkapkan bahwa jelajah sejarah ini dikemas dalam kegiatan bertajuk Tutur Tinular. Selain diikuti para siswa dan guru SMK Cipta Karya, ikut pula para peminat sejarah dari Kebumen.

    Salah satu narasumber sekaligus aktivis KUPU, Abdul Wahid memberikan penjelasan mengenai sejarah desa Prembun termasuk perjalanan pemerintahan di desa ini. Para peserta antusias mengikuti penjelasan tentang sistem komunikasi tempo dulu menggunakan kentongan.

    “Dalam memberikan penjelasan kami sengaja melibatkan warga lokal terutama mereka yang dapat dikategorikan saksi sejarah. Banyak hal yang tidak ditemukan di buku dan dokumen dapat terungkap lewat narasumber-narasumber yang masih hidup, seperti berbagai kejadian menarik seputar pemilihan kepada desa di masa lalu,” jelas pengrajin wayang dari bahan styrofoam ini.

    Salah satu guru pendamping, Rahmat Aji Wibowo mengungkapkan bawa jelajah sejarah ini terbukti mampu membawa siswa untuk memahami sejarah lokal Prembun.

    “Kegiatan ini tidak hanya membawa siswa lebih tahu namun lebih jauh lagi membangkitkan rasa cinta pada cagar budaya. Harapannya kegiatan ini akan membuat semakin banyak generasi muda terpanggil mencintai sejarah dan budayanya,” ungkap Guru Bahasa Jawa ini.

    Lebih jauh Kepala SMK Cipta Karya Joko Winarto mengungkapkan pihaknya memberi kesempatan seluas-luasnya kepada para siswa untuk mengembangkan minat dan bakat.

    “Sekalipun status kami adalah sekolah kejuruan bukan berarti kegiatan siswa dibatasi hanya pada bidang keahliannya. Kami memiliki berbagai kegiatan ekstra kurikuler agar siswa dapat berkembang dalam semua aspek, baik di bidang keahlian kejuruan maupun pengembangan kepribadian dan soft skill,” jelas Joko.

    Joko Winarto berharap kerjasama dengan Komunitas Pusaka Prembun (KUPU) dapat terus berlanjut tidak hanya sebatas lomba. Joko melihat bahwa minat siswa terhadap sejarah lokal cukup tinggi dan dia yakin pemahaman siswa atas berbagai kearifan lokal akan sangat mendukung mereka dalam mewujudkan masa depannya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top