KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Suasana pagi yang cerah nampak menyambut warga Pesisir Selatan Kebumen, masyarakat tampak beraktifitas seperti biasanya. Namun Tepat pukul 09.35 WIB guncangan hebat terjadi, gempa berkekuatan Magnitudo 8,7 SR dengan kedalaman 10 KM mengguncang wilayah pesisir Petanahan Kebumen.
Sontak warga yang berada disekitaran Lapangan Tumbakkeris Kecamatan Petanahan berlarian menyelamatkan diri. Tak lama disusul suara sirine ambulans dan tim SAR berdatangan.
Hal itu merupakan sekenario Simulasi Bencana yang digelar oleh BPBD dan PMI untuk kesiapsiagaan bencana untuk warga pesisir selatan Kebumen, di Lapangan Tumbakkeris Kecamatan Petanahan, Selasa (31/10/2023) kemarin.
Simulasi ini melibatkan unsur masyarakat dari 8 desa seperti Desa Karanggadung, Petanahan, Karangrejo, Jogosimo, Tanggulangin, Tegalretno, Waluyorejo, dan Jladri. Lalu unsur fasilitas kesehatan diikuti beberapa rumah sakit dan puskesmas, lalu unsur satuan pendidikan dari tingkat sekolah dasar serta sekolah menengah pertama.
Selain itu, kegiatan gladi dan simulasi ini juga diikuti TNI Polri, Basarnas, Pos Lanal, BPBD, PMI, JRCS (Japan Red Cross Society), dan OPD. Lalu dari unsur relawan dan potensi SAR. Rangkaian simulasi dilanjutkan dengan iring-iringan tim reaksi cepat yang dalam skenarionya sedang menuju lokasi bencana untuk melakukan penyisiran.
Termasuk di dalamnya terdapat adegan anjing pelacak untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan. Selang beberapa saat, iring-iringan tim reaksi cepat kembali ke Lapangan Tumbakkeris yang ditetapkan sebagai tempat evakuasi akhir dengan membawa masyarakat yang selamat. Mereka diarahkan menuju tenda pengungsian.
Adapun korban luka-luka di bawa ke rumah sakit lapangan dengan kondisi luka akibat gempa bumi seperti patah tulang dan perdarahan. Tidak ketinggalan teriakan atau tangisan dari para korban juga membuat suasana seperti terjadi bencana sungguhan.
Kepala Pelaksana BPBD Kebumen Haryono Wahyudi mengatakan, kegiatan simulasi yang digelar bertujuan untuk menguji dokumen rencana kontingensi yang telah disusun dan menguji kesiapsiagaan pemerintah serta masyarakat ketika terjadi bencana. “Hari pertama kegiatan TTX (Table Top Exercise) dilanjutkan dengan gladi posko CPX (Command Post Exercise) serta gladi lapang FTX (Field Training Exercise),” kata Haryono Wahyudi sehari sebelum pelaksanaan simulasi. (fur)