• Berita Terkini

    Kamis, 07 Desember 2023

    Tiga Bocah Tenggelam di Sungai Lukulo, Dua Kakak Beradik


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Musibah tragis kembali terjadi di wilayah perairan Kebumen. Kali ini, tiga bocah dilaporkan tenggelam di Sungai Lukulo, pada Kamis (7/12) sekitar pukul 16.00 WIB. Tiga korban berhasil ditemukan namun sudah dalam keadaan meninggal

    `

    Informasi yang berhasil dihimpun, ketiga korban merupakan Warga Dukuh Penambangan RT 03 RW 07 Desa Kedawung Kecamatan Pejagoan Kebumen. Satu orang anak berinisial H masih duduk di bangku kelas dua SD, dan dua lainnya berinisial HK dan DF masih duduk di taman kanak-kanak. Dua korban diantaranya merupakan kakak beradik.


    Kepala Dusun Desa Kedawung Suwargil menyampaikan musibah berawal saat tiga korban sedang bermain dan mandi di sungai. Diduga tak menyadari kedalaman air ditambah tidak bisa berenang, ketiganya tenggelam


    "Mungkin dikira airnya dangkal, padahal disitu dalam sekali. Korban hanyut, dari lokasi kejadian sekitar 300 meter. Ini memang tenang tapi airnya dalam, sekitar tiga meter lebih,” ujar Suwargil


    Kejadian itu sendiri baru diketahui, Kamis (7/12) sekitar pukul 16.00 WIB, oleh warga yang sedang mencuci baju di pinggir sungai. Warga melihat, satu orang anak, telah mengambang di Sungai Lukulo Desa Kedawung Pejagoan.


    Sontak, kejadian tersebut menggegerkan warga setempat, yang langsung melakukan pencarian untuk dua anak lainnya, dengan penyelamaan di sekitar lokasi kejadian. Setelah dua jam melakukan pencarian, satu orang anak berhasil ditemukan. Beberapa waktu kemudian korban terkahir berhasil ditemukan, pada sekitar Pukul 17.00 WIB.

    ngai, ketiganya langsung dibawa ke rumah duka, untuk kemudian dimakamkanm

    Sementara itu, dari Team Reaksi Cepat BPBD Kebumen Oki Setiawan menyampaikan BPBD Kebumen mendapatkan laporan dari warga terkait tiga orang anak yang tenggelam tapi sudah diketemukan semua dan sudah dibawa ke rumah duka. Tidak ada unsur penganiayaan atau yang lain lainnya. Ini murni kecelakaan, ketiganya warga Desa kedawung.

    “Kami mengimbaua untuk anak-anak jangan mandi di sungai. Kemungkinan ketiganya tidak bisa berenang karena usianya dibawah sekitar 10 tahun,”  ucapnya

    Di bagian lain, maraknya kecelakaan di wilayah perairan di Kebumen mendapat perhatian khusus dari Polres Kebumen. Mencegah terjadinya kecelakaan berujung musibah, Polres melalui Polsek Poncowarno menggelar patroli ke titik-titik yang sering dipergunakan warga untuk beraktifitas di perairan


    Petugas menyisir saluran induk wadaslintang timur, Desa Pejengkolan, Kecamatan Padureso, pada Rabu (6/12)

    Regu patroli Polsek Padureso yang dipimpin oleh Kapolsek Iptu Mariman menegur remaja asal Desa Kebapangan, Kecamatan Poncowarno yang sedang asyik mandi di "kedung" sungai.  Remaja yang tengah asyik, oleh Kapolsek diingatkan agar berhenti mandi di sungai. 


    Menurut Iptu Mariman, tempat tersebut arus air begitu deras, dan tergolong dalam.  "Kita ingatkan untuk tidak mandi. Mereka akhirnya nurut. Apalagi saat mandi, remaja tersebut sama sekali tidak mengenakan pengamanan. Sehingga menurut kami sangat beresiko," kata Iptu Mariman. 



    Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk mengingatkan warga tentang bahayanya mandi di sungai agar tidak terjadi kecelakaan serupa. "Sangat berbahaya mandi di sungai. Apalagi berdasarkan pantauan kami, debit air meningkat. Warga bisa saja terbawa arus," jelas AKP Heru. 


    Ya, kecelakaan di wialyah perairan memang kerap terjadi. Terbaru, kecelakaan air terjadi di Pantai Setrojenar, Kebumen. Dua siswi MTs Roudlotul Huda Klirong dilaporkan hanyut terseret ombak ketika bermain air di Pantai Setrojenar pada Minggu siang (26/11).

    Korban adalah Dea Ananda Pratiwi (15) dan Aisyah (15). Keduanya merupakan pelajar asal Kecamatan Klirong, Kebumen. Peristiwa kecelakaan laut tersebut terjadi sekira pukul 14.00 WIB.

    Korban atas nama Dea Ananda, sebelumnya berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban Aisyah ditemukan 9 hari setelah dinyatakan hilang. Ombak besar pantai ataupun arus deras sungai di Kebumen sering sekali menelan korban jiwa. Banyak upaya telah dilakukan Polres Kebumen untuk menghentikan ataupun menekan kecelakaan air. Diantaranya memasang papan larangan mandi di laut serta mengarahkan patroli ke objek wisata laut, ataupun mengarah patroli ke sejumlah sungai-sungai.



    Berita Terbaru :


    Scroll to Top