Kebumen- Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah memberikan banyak manfaat bagi masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan, salah satunya Poniyah (69). Di usia senjanya, kebugaran tubuhnya semakin berkurang dibandingkan saat ia masih muda. Berbagai macam penyakit menyerang sehingga ia pun rutin berobat untuk menjaga kondisi kesehatannya.
“Tentu di usia yang tidak muda, risiko terkena penyakit lebih besar. Saya rutin berobat menggunakan JKN karena menderita tumor,” ungkap Poniyah pada Kamis (04/12).
Ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Kebumen ini juga tidak keberatan untuk menceritakan awal mulanya ia divonis tumor. Sekitar dua tahun lalu, ada benjolan yang muncul di bagian tangan dan kakinya. Ia menganggap benjolan itu tidak berbahaya karena ia tidak merasakan sakit apapun. Namun selang beberapa waktu, ia merasakan sakit nyeri yang terus menerus pada benjolan di tangan dan kakinya tersebut.
"Karena sakitnya tidak tertahan lagi, saya periksakan ke dokter keluarga saya menggunakan JKN. Dokter saat itu langsung memberi rujukan ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut, " cerita Poniyah.
Tumor adalah benjolan yang muncul akibat sel-sel tubuh tumbuh secara berlebihan. Kondisi ini terjadi ketika sel lama yang seharusnya mati masih terus bertahan hidup, sementara pembentukan sel-sel baru terus terjadi. Tumor dapat tumbuh dibagian tubuh manapun dan dapat bersifat jinak atau ganas. Yang terjadi pada poniyah, tumor yang tumbuh adalah tumor yang bersifat ganas sehingga harus dilakukan tindakan operasi berdasarkan hasil pemeriksaan medis yang dilakukan di rumah sakit.
“Setelah diperiksa di rumah sakit, dokter memberitahu harus segera dioperasi karena dapat berbahaya jika tidak dilakukan tindakan medis secepatnya. Jujur saat itu saya cuma bisa pasrah dan berdoa kepada Tuhan untuk kelancaran operasi saya,” bebernya.
Pengalaman menjalani operasi menjadi hal yang tak pernah ia lupakan. Selain alasan keselamatan karena harus masuk kamar operasi, biaya menjadi salah satu hal yang paing ia pertimbangkan karena ia hanya seorang ibu rumah tangga. Kekhawatiran Poniyah bukan tanpa alasan karena menurut informasi yang ia dapatkan dari keluarganya, biaya operasi membutuhkan biaya yang cukup tinggi.
“Biaya operasi tidaklah murah, perlu persiapan dana dengan cara menabung bagi sebagian masyarakat seperti saya ini,” ucapnya.
Yang disampaikan Poniyah pun terbukti. Setelah menjalani operasi, Poniyah pun mendapatkan rincian pembayaran dari rumah sakit yang isinya jumlah tagihan operasinya. Tidak tanggung-tanggung biaya operasinya menembus angka puluhan juta. Beruntungnya, seluruh tagihannya saat itu ditangung JKN sehingga tagihannya menjadi nol rupiah.
"Alhamdulillah saya terdaftar JKN yang didaftarkan oleh pemerintah sehingga saya tidak kesulitan terkait biaya operasi tumor saya kala itu, saya sangat salut dengan program JKN,"
Poniyah juga mengungkapkan bahwa program JKN juga telah banyak membantu para warga sekitar tempat ia tinggal banyak yang terkena kanker, diabetes, jantung berobat menggunakan program JKN. Menurutnya, program JKN dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyarakat yang layak. Kualitas pengobatan menggunakan program JKN juga sudah sudah sangat baik.
"Mulai dari berobat di dokter keluarga sampai harus dirujuk ke Rumah Sakit permata Medika, alhamdulillah pelayanannya sangat memuaskan karena tidak ada biaya sepeserpun yang ia keluarkan selain untuk akomodas pribadi,” ungkapnya.
Bukan hanya dirinya yang selalu mengandalkan program JKN, anak keduanya saat berobat ke dokter pun tidak luput menggunakan JKN miliknya. Hampir sebagian besar masyarakat telah berobat menggunakan JKN. Hal itu mencerminkan bahwa masyarakat percaya pada program pemerintah ini.
"Keluarga saya kalo sakit pasti menggunakan progam JKN ini dan saya yakin warga daerah sini pun begitu. Kita harus terus mendukung program JKN agar bisa terus membantu masyarakat," tutup poniyah. (*)