KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Suhu politik menjelang pemilu 2024 mulai menghangat. Bahkan, "persaingan sudah terlihat panas" pada kegiatan pemasangan alat Alat Peraga Kampanye (APK) di ruang-ruang publik.
Persaingan panas ini terlihat dari menjamurnya APK di setiap sudut kota beriman. Sudah begitu, pemasangannya seringkali tidak sedap dipandang. Bahkan, ditemukan kejadian pemasangan APK yang menutupi APK lain.
Hal tersebut pun menimbulkan perselisian antar beberapa pihak. Pasalnya terdapat beberapa APK bergambar Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo-Gibran yang menutupi baliho pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 1 Anis-Muhaimin.
Terkait dengan hal itu, Bawaslu Kebumen pun tidak tinggal diam. Bawaslu berusaha melakukan penyelesian sengeketa tersebut dengan mempertemukan kedua belah pihak pendukung pasangan calon.
Pada pertemuan yang dilaksanakan di Bawaslu Kebumen tersebut, kedua pendukung capres-cawapres, akhirnya sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan. Namun para pendukung 01 meminta pada para pendukung 02 melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan para relawannya, agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.
Penasihat Hukum dari Tim Relawan Paslon Kartiko SH menyampaikan permasalahan yang di TKP Somelangu antara 01 dan 02 terkait penutupan baliho 01 yang dilakukan oleh oknumnya 02 sudah clear. Dari pihak Tim Pemenangan Daerah (TPD) secara lisan telah meminta.
“Secara lisan telah meminta maaf, kami legowo karena amanah dari 01 adalah berpolitik santun dan elegan. Jadi kita tidak memperpanjang masalah. Nanti ada permintaan maaf secara tertulis dan resmi dari TPD. Kembali lagi kita semua saudara yang pasti Kebumen kondusif. Ini permasalahan sudah clear, tidak ada ke ranah hukum dan diselesaikan secara kekeluargaan,” tuturnya.
Relawan Amin Kebumen Bambang Priyambodo menyampaikan karena itu dilakukan oleh relawan 02 yang tidak terkoordinasi, maka pihaknya meminta kepada TKD 02 untuk melakukan penelusuran. Ini agar mereka juga punya pembelajaran bahwa secara organisasi apalagi ini partai politik dan pasangan presiden dan capres dan cawapres semestinya harus berkoordinasi dengan baik.
Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Kebumen Eka Rahmawati menyampaikan di Desa Sumberadi terdapat baliho Pasangan Capres Nomor Urut 02 yang menutupi APK pasangan Capres Nomor Urut 01. Tetapi dari dua titik yang ada di Desa Sumberadi kemarin sudah berhasil digeser.
“Jadi dari kami diproses sengketa antar peserta. Jadi substansinya sudah selesai semua ketika APK yang satu menutupi APK yang lain sudah digeser dan sudah dipindah maka permasalahan sudah selesai. Kalau kemarin yang di Sumberadi ada dua titik yang menutupi, jumlahnya satu, kita sudah mendapatkan laporan kembali di Kedungbener. Saat ini kami akan segera meluncur kesana untuk menindaklanjutinya. Sebenernya kami sudah mengimbau ya dari awal bahwa partai politik ini untuk pemasangannya agar dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” tuturnya, Kamis (25/1).
Sementara itu, Koordinator Divisi Kampanye Pasangan Capres Nomor Urut 1 Asmakhudin menyampaikan pihaknya sudah melakukan deklarasi damai. Adanya pemasangan baliho yang seperti itu akan rawan sekali kalau tidak di sikapi dengan dewasa. Pihaknya pun sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut.
“Di Sumberadi ada tiga dan disini satu. Untuk di wilayah lain ada lagi. Ada penutupannya 100 persen dan tidak ada ruang sedikitpun, artinya tidak ada spasi, tidak ada jarak dan itu diikat dengan kawat dari baliho Amin dengan Baliho 02 sehingga menyatu. Kalau tidak ada unsur kesengajaan saya kira mustahil,” tegasnya.
Sementara itu dari Admin DPC Partai Gerindra Rahmawati menyampaikan jika pihaknya yakin Gerindra patuh dengan aturan. Pihaknya menegaskan mengikuti aturan yang ada. Kalau disuruh lepas juga akan dilepaskan. “Pokoknya saya ikuti peraturannya saja. Kami juga mengimbau kepada para relawan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, karena itu juga menyangkut Paslon kita,” ucapnya. (mam)