• Berita Terkini

    Selasa, 16 Januari 2024

    Program JKN Selamatkan Irfangi Dari Serangan Stroke

     


    Kebumen – Layanan pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah membantu menyelamatkan Muhammad Irfangi (39), warga Desa Pejagoan Kebumen dari serangan storke. Irfangi sapaan akrabnya, sama sekali tidak menyangka dirinya bakal terkena serangan stroke di usianya yang masih tergolong muda. Ia pun tidak merasa keberatan untuk menceritakan awal mula ia terkena serangan stroke.

    “Dua bulan lalu saya ingat, waktu itu malam hari saya berkunjung ke rumah teman, saya merasakan sakit yang tidak tertahankan di bagian belakang kepala saya. Kemudian saya minta diantar pulang saja karena tidak bisa naik motor sendiri,” cerita Irfangi pada selasa (09/01).

    Melihat kondisinya saat itu, temannya pun lantas membawa Irfangi pulang ke rumahnya. Irfangi sengaja minta pulang ke rumah dan tidak ke rumah sakit karena mengira dirinya hanya kurang istirahat. Namun setelah keesokan harinya, kondisinya semakin memburuk, seluruh tubuhnya tidak mampu ia gerakan. Melihat kondisinya tersebut, keluarganya pun membawanya untuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soedirman Kebumen.

    “Saat itu saya masih menolak dibawa ke rumah sakit, karena takut biaya di rumah sakit pasti mahal. Apalagi saya belum memiliki jaminan kesehatan saat itu,” ungkapnya.

    Stroke sendiri terjadi karena otak tidak lagi mendapat suplai oksigen lantaran aliran darah terputus. Aliran darah yang terputus tersebut dikarenakan oleh dua hal yakni pembuluh darah bocor atau pembuluh darah mampet. Stroke bisa terjadi karena penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik). 

    “Selain tidak bisa menggerakkan anggota tubuh saya, saya juga kesulitan untuk berbicara,” ucap Irfangi.

    Irfangi melanjutkan sesampainya di IGD rumah sakit, dokter menyampaikan bahwa ia terkena serangan stroke. Ia mengaku memang selama ini dirinya tidak pernah melakukan check up medis secara rutin dan tidak menerapkan pola hidup secara sehat. 

    “Kalau masalah makan, apa saja saya makan dan tidak pernah berolahraga. Pikir saya masih muda, jadi tidak akan mungkin kena stroke. Tapi itu salah, dan saya menyesalinya,” ucapnya.

    Selama perawatan di rumah sakit, ia sempat mengalami kesulitan terkait biaya karena belum terdaftar JKN. Keluarganya membantu pengurusan JKN, dan ia sangat beruntung karena Kabupaten Kebumen telah meraih program Universal Health Coverage (UHC) pada Program JKN. Dengan predikat UHC tersebut, Pemda Kebumen dapat mendaftarkan warganya menjadi peserta JKN dan dapat langsung aktif serta langsung dapat digunakan untuk pelayanan kesehatan.

    “Saya tidak akan mampu menanggung biaya selama saya dirawat di rumah sakit. Saya tertolong sekali dengan adanya program JKN ini. Syukur alhamdulillah semua biayanya dijamin JKN,” ungkap Irfangi.

    Pria yang berprofesi sebagai sales motoris ini menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya pada Program JKN dan Pemerintah Daerah Kebumen yang telah membantu dirinya dalam menjalani pengobatan strokenya. Dan saat ini kondisinya juga sudah semakin membaik. Ia pun rutin untuk memeriksakan dirinya ke Puskemas. Tidak lupa ia 

    “Terimakasih kepada Pemda Kebumen, BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN. Semoga saya bisa segera pulih dan dapat beraktifitas seperti biasa lagi,” ucapnya.

    Saat dikonfirmasi terkait kualitas pelayanan saat menggunakan JKN, Irfangi mengaku merasa puas. Saat berobat di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di rumah sakit pelayanannya sangat baik. Menurutnya tidak ada kesan diskriminatif dan tidak ada biaya tambahan yang diminta.

    “Mungkin pada saat kontrol, kita harus sabar antri menunggu. Hal itu sangat wajar karena yang pasien umum pun juga menunggu antri,” katanya.

    Namun hal itu tidak ia alami lagi karena ia sudah memanfaatkan antrean online pada aplikasi Mobile JKN. Ia pun tidak pernah menunggu antri terlalu lama di Puskesmas. Ia cukup mengambil antrean dari gadget miliknya dan datang ke puskesmas pada saat mendekati nomor antrean miliknya.

    “Kebetulan memang rumah tidak jauh dari puskesmas, jadi tunggu nomor antrian saya sudah dekat mau dipanggil, baru saya ke puskesmas,” bebernya.


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top