• Berita Terkini

    Rabu, 10 Januari 2024

    Yenny Wahid Kenalkan Asuransi Tani Hingga KTP Sakti


    KLIRONG(kebumenekspres.com)-Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh berkunjung ke pesisir selatan Kebumen, tepatnya di Desa Jogosimo, Klirong, Selasa (10/01).

    Pada kunjungannya, Putri Gus Dur yang lebih akrab disapa Yenny Wahid itu menyapa dan berdialog langsung dengan para petani di desa setempat yang tergabung dalam sejumlah Gapoktan.

    Yenny juga berkesempatan untuk melihat secara langsung produk pertanian serta memanen jambu kristal sebagai salah satu produk unggulan para petani setempat.

    “Jambu kristalnya bagus ya, rasanya juga manis. Tidak kalah dengan jambu Bangkok. Jambu lokal seharusnya lebih ramah lingkungan. Lebih dekat juga jalur distribusinya," ujar Yenny yang juga merupakan Direktur Wahid Institute disela-sela kunjungannya.

    Lebih lanjut, Yenny menyebut, jumlah petani di Indonesia ada sebanyak 40,6 juta. Menurutnya, para petani harus dibantu oleh negara karena mereka adalah orang-orang yang berjasa untuk memastikan masyarakat Indonesia mempunyai ketahanan pangan.

    “Masyarakat Indonesia ini punya kemandirian pangan. Petani itu harus dibantu oleh negara. Negara harus hadir membantu petani agar petaninya tidak merasa ditinggal. Petani kalau gagal panen, terus nglokro (pesimis) karena utangnya membengkak. Disini kehadiran negara harus ada,” tegasnya.

    Karena itulah, sambung Yenny, dirinya pada kesempatan tersebut hadir mewakili pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 03, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Piihaknya mengatakan, kedatangannya tidak lain adalah untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya para petani.

    “Kita bagi tugas menyerap aspirasi dari masyarakat. Saya kebagian Kebumen. Pak Ganjar kan memang sudah orang Jawa tengah. Jadi beliau harus berkenalan dengan masyarakat daerah lain. Jadi saya ditugasi kesini,” paparnya.

    Yenny mengatakan, salah satu program Ganjar-Mahfud yaitu menyediakan dana yang sangat besar untuk kebutuhan para petani, yakni sebesar Rp. 33,7 triliun yang nantinya akan dialokasikan untuk kebutuhan pupuk para petani.

    “Karena salah satu kesulitan para petani adalah kesulitan pupuk. Yang kedua tadi, kalau gagal panen seperti apa. Makanya kedepan harus ada asuransi untuk petani. Kalau petani sudah menanam, maka yang beli juga harus ada. Jangan sampai tidak ada yang membeli, akhirnya harganya jatuh,” ungkapnya.

    Menurutnya, untuk menjaga agar harga produk tani bisa terjaga, salah satunya yakni dengan cara menugaskan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengambil produk-produk para petani. Pihaknya mencontohkan jambu kristal sebagai salah satu produk unggulan petani setempat.

    “Jambu kristal ini dibuat manisan dijual dibanyak jaringan BUMN, terus Suguhan tamu luar negeri. Masa kita harus makannya jambu dari Bangkok, lebih baik jambu dari Kebumen kan gitu. Nah itu contoh-contoh perhatian negara. Kalau petani sudah menanam terus ada yang beli kan senang. Artinya dia sudah bersusah payah menanam, ada hasilnya,” paparnya.

    Yenny juga menyinggung perihal Kartu Tani yang banyak dikeluhkan oleh para petani di desa setempat. Ia memastikan, salah satu program Capres-Cawapres nomor urut 3 yakni mengganti Kartu Tani dengan KTP Sakti.

    “Kedepan nanti tidak ada Kartu Tani. Langsung KTP sakti. KTP sakti itu yang keluarga pra sejahtera bisa dapatkan Bansos. Bansos itu dari negara. Siapapun presidennya akan memberikan Bansos. Jadi Pak Ganjar dan Pak Mafud ya pasti akan memberikan Bansos. Jangan khawatir itu, karena untuk kebutuhan primer masyarakat pra sejahtera,” ungkapnya.

    Kedepan, imbuh Yenny, dipastikan juga bahwa petani-petani akan difasilitasi untuk menanam, misalnya kebutuhan-kebutuhan yang langsung punya daya serap di pasar. Terkait bibit, para petani akan diberikan akses untuk mendapatkan bibit yang baik.

    “Kalau bibitnya baik produknya baik, pasti pasarnya juga akan menerima. Saat ini ada negara di Asean, Thailand. Itu negaranya hadir untuk para petani. Bibitnya langsung negara melakukan riset. Setelah itu dibagi ke petani. Petani menanam, hasilnya bagus,” jelasnya.

    Yenny menambahkan, pihaknya bersama Ganjar-Mahfud akan mengupayakan, bagaimana caranya agar desa dapat dibuat lebih berdaya lagi secara ekonomi, sehingga masyarakatnya makmur dan sejahtera.

    “Mau menyekolahkan anaknya tidak bingung cari pinjaman uang. Untuk itu harus dipastikan semua masyarakat Indonesia ini bisa dilindungi oleh negara. Mohon doa semuanya agar perjuangan kita ini diijabah oleh Allah SWT,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top