KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Puluhan wartawan yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kebumen, menggelar bakti sosial. Ini untuk membantu masyarakat di tengah tingginya harga kebutuhan pokok. Sedikitnya terdapat 150 paket sembako yang dibagikan kepada masyarakat kurang mampu, yang salah satunya dari kalangan pengemudi becak.
Bakti sosial yang digelar beberapa waktu lalu, oleh puluhan wartawan di Kabupaten Kebumen. Ini juga merupakan bagian dari rangkaian Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024. Dimana, kegiatan tersebut bekerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kebumen.
Dengan pembagian sembako, Wartawan yang tergabung di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) tersebut, bertujuan untuk meringankan beban masyarakat ditengah tingginya harga kebutuhan pokok pada akhir-akhir ini.
Atas bantuan itu, salah seorang pengemudi becak mengaku sangat terbantu sekali dengan adanya kegiatan bakti sosial yang digelar oleh para wartawan di Kebumen. Terlebih, harga kebutuhan pokok yang semakin melambung tinggi, tidak dibarengi dengan meningkatnya pendapatan mereka setiap hari.
Ketua HPN PWI Kebumen Moch Hafied Abdul Aziz menyampaikan paket sembako yang diberikan juga terdapat beras dna kebutuhan lainnya. Hal ini bertujuan untuk membantu sedikit meringankan beban masyarakat. Dimana diketahui bersama harga kebutuhan pokok semakin meningkat akhir-akhir ini.
“Paket yang diberikan itu paket sembako yang didalamnya juga ada paket beras ya. Kita tahu belakangan ini harga beras itu cukup mahal. Ini tentunya memberatkan masyarakat. Kami menyediakan paket tersebut untuk sedikit membantu masyarakat kurang mampu yang salah satunya dari kalangan tukang becak,” tuturnya.
Sementara itu, salah satu pengemudi becak Muhammad Muklas menyampaikan sembako berisi beras, minyak, gula, tek dan lainnya tentu cukup membantu. Terlebih disaat seperti ini dimana ekonomi sedang sulit dibarengi dengan kenaikan berbagai harga.
“Ada beras, mie instan minyak, teh sama gula, cukup terbantu sekali dengan adanya ini. Terima kasih sekali, berat sekali pak, beras ya sekarang sudah mahal, pendapatan nggak tentu kadang dapat kadang nggak, yang jelas kan seperti itu, nggak tentu. Kadang nggak sama sekali, kadang juga ada Rp 30 ribu kadang ya Rp 40 ribu,” ucapnya. (mam)