• Berita Terkini

    Rabu, 21 Februari 2024

    Harga Kebutuhan Pokok Terus Meroket


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Naiknya harga kebutuhan pokok seperti beras, diiringi dengan meningkatnya harga sayur mayur dikeluhkan warga. 


    Tak terkecuali  Sofiati. Perempuan yang sehari-hari pedagang lotek dan rujak itu mengaku semakin sulit. Bagaimana tidak, modal para pedagang kian bertambah, sedangkan keuntungan semakin mengecil. Ya, bahan utama pembuatan lotek dan Rujak yakni seperti cabai dan juga sayuran, semakin tidak terjangkau. 


    Menyiasati hal tersebut pedagang mengaku tidak mengurangi porsi jualan mereka, karena takut kehilangan pelanggan. Namun hal ini berdampak pada minimnya laba yang diterima.

    Harga cabai kini di pasaran telah tembus Rp 80 ribu per kilogramnya. Sedangkan untuk beras, yang digunakan untuk membuat ketupat sudah menyentuh Rp 16 ribu per kilogramnya. Para pedagang berharap agar harga kebutuhan pokok bisa segera menurun, dan kembali normal.

    Salah satu pedagang makanan Sofiati berharap harga jangan melambung tinggi. Terutama pada harga kebutuhan pokok. Sebab jika harga kebutuhan pokok naik masyarakat akan semakin sulit. Selain itu daya beli masyarakat juga menurun.

    Sebagai seorang pedagang tentu yang dicari adalah laba. Jika harga bahan telah naik, idealnya harga jual juga naik. Namun tidak mesti bisa demikian sebab jika harga dinaikan tentunya akan semakin memberatkan pembeli. Begitu juga jika porsinya dikurangi. 

    “Pengennya harganya ya standar ajalah jangan terlalu melambung tinggi. Terutama ini kan bahan pokoknya naik semua sih cabai, kalau yang masih stabil kan bawang, cabai sama sayuran juga stabil buah buahan juga naik, beras iya tinggi juga saya beli kan Rp 16 ribu satu kilo,” tuturnya, Rabu (21/2).

    Pihaknya menyampaikan yang dapat dilakukan sekarang yakni memberikan pelayanan yang sama kepada pelanggan. Ini juga dilakukan untuk mempertahankan pelanggan. Namun demikian keuntungan yang didapat tentunya semakin kecil.

    “Ekonomi sedang sulit, daya beli masyarakat juga menurun.  Yang dapat dilakukan yakni bertahan. Tidak mengurangi porsi dan bumbu demi menjaga pelanggan,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top