KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Sejak beberapa bulan lalu, harga beras belum ada tanda-tanda mengalami penurunan sama. Bahkan usai pemilu ini, harga beras cenderung semakin mahal. Seperti di Kabupaten Kebumen, yang dalam sebulan ini telah naik sebanyak enam kali. Hingga kini harga di angka Rp 16 ribu per kilogramnya.
Harga beras di Kabupaten Kebumen terpantau naik sebanyak enam kali di Pasar Tumenggungan. Naiknya harga beras, ditengarai akibat kurangnya pasokan dari beberapa daerah lumbung beras, yang mengalami gagal panen.
Untuk harga beras kini paling murah di pasaran sudah menyentuh harga Rp 14 ribu per kilogramnya. Sedangkan, beras dengan kualitas sedang saat ini dijual di harga Rp 15 sampai Rp 16 ribu, bahkan untuk kualitas premium sudah menyentuh harga Rp 16,5 per kilogramnya.
Menurut pedagang beras, banyak masyarakat yang komplain akibat tingginya harga beras di pasaran. Masyarakat dan pedagang berharap, agar segera ada langkah dari pemerintah, untuk menurunkan harga beras, utamanya di Kabupaten Kebumen.
Salah satu pedagang beras di Pasar Tumenggungan Nurifah menyampaikan para pembeli banyak yang kaget dan berharap harga turun. Dari waktu ke waktu harga terus naik. Terlebih kondisi saat ini masih jauh dari waktu panen.
“Iya pada minta turun. Sekarang harganya dari Rp 14, 15 hingga 16 ribu. Yang paling murah Rp 14, yang paling mahal ada yang 16,5 menthik wangi. Kalo yang murah jenis beras dari gudang ada yang premium dari Klaten Solo, sama Ngawi, Kediri,” tuturnya, Minggu (18/2).
Adanya kenaikan tersebut juga dikeluhakan oleh masyarakat. Sebab harga beras merupakan kebutuhan pokok yang selalu dibutuhkan setiap harinya. Masyarakat berharap harga cepat normal kembali.
Sementara itu pedagang lainnya Suroso menyampaikan semoga pemerintah segera memperbaiki kondisi pereknomian sehingga harga dapat stabil kembali. “Dari pemerintah itu kurang memenuhi kebutuhan. Coba kalau pasokannya dari pemerintah itu dipercepat, mungkin ya harganya akan stabil menurun,” ucapnya. (mam)