• Berita Terkini

    Minggu, 04 Februari 2024

    Tari Gunadrasti Bakal Promosikan Geopark Kebumen


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Bersamaan dengan ulang tahun ke-78, SMPN 1 Kebumen meluncurkan  Gelar Tari Kolosal Gunadrasthi pada puncak acara peringatan HUT, Kamis (1/2/2024). Tarian baru yang dibawakankan para siswa kelas 7 dan 8 itu sekaligus menggambarkan keragaman budaya Kebumen


    Kepala SMPN 1 Kebumen Abdul Syukur SPd menceritakan,  tari kolosal Gunadrasti menjadi hal yang istimewa dalam rangkaian HUT ke 78 ini. Disebut istimewa karena tari kolosal Gunadrasti merupakan karya asli dari guru SMPN 1 Kebumen. 


    Tarian ini sekaligus untuk ikut mempromosikan Geopark Kebumen. Selain menampilkan  Tari Kolosal Gunadrasthi, para siswa kemarin juga membawakan tarian cepetan.


    “Dengan Gelar Tari Kolosal Gunadrasti dan Cepetan, kami ingin mengangkat Geopark Kebumen di mana pada tari tersebut terdapat kearifan lokal dari Desa Grenggeng Kecamatan Karanganyar yaitu anyaman pandan. Mudah-mudahan bisa dipopulerkan oleh kalangan masyarakat,” kata Abdul Syukur.


    Tari Gunadrasthi menceritakan keseharian masyarakat Desa Grenggeng dalam proses memanfaatkan dan mengolah daun pandan mulai dari memeti, ndherehi, besuti, hingga nganyam. Gunadrasthi berasal dari kata guna yang berarti manfaat, dan drasthi (Sanskerta) yang berarti pandan. 


    Adalah Nur Anifah Fitriana SPd, pencipta Tari Gunadrasthi yang juga sebagai pelatih ekstrakurikuler tari di SMPN 1 Kebumen.  Adapun Tari Cepetan menceritakan bentuk perlawanan non fisik masyarakat setempat untuk menakut-nakuti penjajah. Penari Cepetan juga menggunakan topeng berbagai karakter seperti manusia, hewan, dan mahkluk halus. Tari Cepetan dan Kerajinan Anyaman Pandan Grenggeng merupakan situs budaya tak benda di dalam Geopark Kebumen. 


    “Rencananya kami akan mematenkan Tari Gunadrasthi ini, dan semoga bisa menjadi menjadi ikon di Kebumen,” lanjut Abdul Syukur.


    Rangkaian HUT ke-78 SMPN 1 Kebumen yang mengangkat tema Geopark Kebumen Mendunia Bersama Spenza tidak hanya mementaskan tari kolosal. Namun juga diisi kegiatan anjangsana ke sesepuh yang pernah berjasa ke SMPN 1 Kebumen, gerak jalan, pameran dan pagelaran, serta bakti sosial dengan mengumpulkan donasi dari guru, peserta didik, wali murid, dan alumni untuk didonasikan kepada warga kurang mampu.

    “Kami juga menampilkan program P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) untuk menggali kreativitas dan inovasi peserta didik. Semoga siswa-siswi memiliki keterampilan yang dibutuhkan di abad 21 ini seperti kreatif, inovatif, dan kolaboratif,” katanya

    Selain itu, tak hanya jiwa seni yang di asah para siswa ini asah untuk memiliki kompetensi yang ada di kurikulum merdeka, seperti literasi dan numerasi. 

    “Jadi ketika mereka akan melakukan suatu tindakan harus menghitung bagaimana plus minusnya. Kemudian anak-anak juga harus memiliki karakter yang baik. Karena setinggi apapun kepintaran seseorang, kalau tidak punya adab atau karakter, tidak ada artinya,” pungkas Abdul Syukur.


    sejarah sekolah yang dimulai dari sekolah reguler, standar nasional, RSBI, adiwiyata mandiri, sekolah penggerak, hingga saat ini menjadi boarding school (sekolah asrama). Kemudian Syukur juga menceritakan selama ini SMPN 1 Kebumen telah meluluskan siswa-siswi berprestasi. 


    Banyak alumninya tersebar di seluruh Indonesia, dan kini menduduki posisi penting, baik di pemerintahan, kepolisian, TNI, dan menjadi pengusaha sukses. Menurutnya,  (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top