KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Budidaya tanaman buah-buahan bisa jadi alternatif bisnis saat ini. Salah satunya buah jambu kristal. Sselain potensi panen yang mudah, cuan dari bisnis jambu kristal ini juga tak main-main.
Seperti Ery Budoyo (39) warga RT 1 RW 3 Desa Maduretno Buluspesantren, yang memilih melakukan budidaya jambu kristal sejak tahun 2013. Di ceritakannya, Ery awalnya mencari usaha budidaya pertanian yang menjanjikan di internet. Melihat banyaknya lahan sawah yang kering dan pemeliharaannya cukup mudah, budidaya jambu Kristal dipilihnya untuk menjadi peluan usahanya.
“Mulai bertani jamu kritsal itu di tahun 2013. Kemudian meningkat petani sekaligus menjadi supplier itu di tahun 2019,” katanya, baru-baru ini.
Budidaya jambu kristal juga tidak tergantung dengan musim. Di awal budidaya, 200 bibit jambu kristal ditanam di lahan seluas 100 ubin. Panen yang dilakukan setiap 7 hingga 10 hari ini, berhasil memetik 3 sampai 7 ton jambu kristal.
“Kalau untuk tanamannya sendiri gak tergantung musim, baik kemarau maupun penghujan, paling kalau musim hujan efeknya ke harga jual,” ungkapnya.
Karena banyaknya permintaan pelanggan yang tak hanya dari wilayah Pulau Jawa, tetapi juga dari daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan, Ery pun bermitra dengan petani jambu kristal di wilayah Pesisir Selatan Kebumen.
“Pengiriman sih khususnya di wilayah Jawa, paling banyak ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat,” lanjut Eri
Saat ini Ery telah memiliki 4.000 batang pohon jambu kristal, dalam setahun dapat dua kali melakukan panen raya. Untuk harga biasanya dijual Rp 3 hingga Rp 5 ribu perkilogram. Untuk menjamin kualitas buah, Ery rutin melakukan sortir dengan teliti. Jambu kristal yang kurang baik yang tidak lolos sortir biasanya digunakan untuk pakan ternak.
“Kalau harga rata-rata Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu perkilogram dari petani. Sebelum di kirim pasti kami sortir dulu, yang jelek nanti buat pakan ternak,” ucapnya. (mam)