KEBUMENEKSPRES.COM, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kodam IV/Diponegoro menyelenggarakan pasar murah, guna mengendalikan harga bahan pangan dan inflasi di wilayahnya jelang Ramadhan 2024.
Pagelaran pasar murah itu dilaksanakan di Lapangan Garnisun Kota Semarang, Selasa, 5 Maret 2024.
“Kegiatan tersebut memang perlu dilakukan supaya harga-harga terjangkau oleh masyarakat,” Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno disela acara pembukaan pasar murah.
Selain bekerja dengan Kodam, lanjut Sumarno, Pemprov Jateng juga mengadakan kegiatan pasar murah di berbagai kabupaten/kota di Jateng. Hal ini untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan.
Dikatakan dia, upaya-upaya itu tidak bisa dilakukan sendiri, tapi butuh kerjasama berbagai pihak.
“Dengan begitu, harga-harga menjadi stabil dan daya beli masyarakat tetap meningkat, dan ujungnya kesejahteraan masyarakat meningkat," kata Sumarno.
Diungkapkan Sumarno, pergerakan harga sejumlah komoditas pangan, utamanya beras menjadi penyumbang inflasi terbesar di Jateng pada 2023.
Sebab, lanjut dia, walaupun Jateng sebagai salah satu daerah penghasil beras nasional, namun banyak pasokan beras yang justru dikirim ke luar Jateng.
“Mudah- mudahan memasuki April sudah mulai masa panen, sehingga harga di Jateng menjadi lebih stabil," kata Sumarno.
Sementara itu, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI, Tandyo Budi Revita menjelaskan, pasar murah Kodam IV/Diponegoro bertujuan untuk menyediakan sembako untuk masyarakat dengan harga lebih murah dibanding harga pasaran.
"Selain itu untuk mengendalikan harga dan menyediakan bahan pangan menjelang Ramadan," katanya.
Selain di Lapangan Garnisun Semarang, pasar murah pasar murah juga dilaksanakan di seluruh jajaran Kodam IV/Diponegoro yang tersebar di 35 kabupaten/kota di Jateng dan DIY.
Pasar murah yang berlangsung selama satu hari itu, menyediakan sekitar 1.000 paket sembako dengan harga Rp50 ribu per paket. Diantaranya beras, gula pasir, minyak goreng, teh, dan telur ayam. (*)