KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Takut ditangkap polisi, seorang pemuda membuang bubuk petasan seberat kurang lebih 1 Kg di jembatan Jalan Joko Sangkrip sebelah barat Desa Candimulyo, Kecamatan Kebumen. Hingga berita ini diturunkan, pemuda yang belum diketahui identitasnya itu tengah dalam pencarian polisi
Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto menyampaikan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus ini. Kejadian sendiri berawal saat Polsek Kebumen menerima laporan dari masyarakat tentang adanya transaksi bubuk petasan, Rabu (20/3) sekitar pukul 23.00 WIB
Petugas yang mendapat laporan segera bergerak ke lokasi, di jembatan Jalan Joko Sangkrip. Sesampai di sana, polisi mendapati dua orang pemuda yang mengendarai sepeda motor dan kabur tancap gas saat melihat polisi mendekat
"Polsek Kebumen tadi malam melakukan penyelidikan terkait informasi masyarakat, jika di jembatan Jalan Joko Sangkrip akan dilakukan transaksi bubuk petasan. Saat petugas berusaha mendekati dua pemuda yang mengendarai sepeda motor, keduanya kabur tancap gas, dan barang bukti bubuk petasan dibuang di jembatan," jelas AKP Heru, Kamis (21/3)
Menurut AKP Heru, bungkusan bubuk petasan bisa dipastikan milik salah satu pemuda yang kepergok saat Polsek Kebumen mendekat. Meski pelaku berhasil kabur, ia berharap masyarakat bisa sadar sepenuhnya jika petasan berbahaya dan ledakannya bisa menyebabkan kematian.
Bukan hanya itu, sanksi berat juga menanti jika masyarakat terbukti bersalah memiliki petasan yang membahayakan banyak orang. Pelanggaran kepemilikan petasan atau bahan peledak bubuk petasan dapat dijerat dengan Pasal 1 ayat (1) UU Darurat No. 12 Tahun 1951, dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara.
Kasihumas Polres AKP Heru Sanyoto pada kesempatan itu mengimbau kepada seluruh masyarakat Kebumen agar menghindari bermain petasan banyak merugikan.
Kebiasaan membuat petasan di wilayah Kebumen beberapa tahun lalu memiliki catatan kelam. Sudah banyak korban meninggal akibat petasan meledak. "Semoga tidak terulang kembali korban meninggal karena petasan. Mari bersama-sama wujudkan Ramadhan yang kondusif tanpa petasan," pungkas AKP Heru.