KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Terdapat sekitar 167 pondok pesantren baik besar dan kecil yang tersebar di sejumlah kecamatan di Kebumen. Dari jumlah itu, ada beberapa pesantren yang berusia sangat tua, bahkan tertua se Asia Tenggara. Ini menunjukkan bahwa Kebumen merupakan pusat penting penyebaran Islam pada masa silam.
Salah satunya ialah Pondok Pesantren Al Kahfi Somalangu di Susun Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan/Kabupaten Kebumen. Masyarakat juga kerap menyebutnya, Pesantren Somalangu. Pesantren tersebut dirikan tahun 1475 M oleh seorang ulama asal Hadharamaut, Yaman yang bernama Syekh As Sayid Abdul Kahfi Al Hasani.
Tahun dan waktu berdirinya pesantren itu diketahui dari Prasasti Batu Zamrud Siberia (Emerald Fuchsite) yang terdapat di dalam di komplek pesantren dan tersimpan hingga saat ini. Prasasti batu zamrud warna hijau tersebut bertuliskan huruf Jawa dan Arab. Huruf Jawa dengan candra sengkala yang tertulis "Bumi Pitu Ina" menandai tahun berdirinya.
Sedangkan tulisan dalam huruf Arab merupakan penjabaran dari candra sengkala tersebut. Angka tanggal yang tertera dengan huruf hijaiyah ialah "25 SyaĆban 879 H" atau bersamaan dengan Rabu, 4 Januari 1475 M. Jika angka tersebut benar adanya, pesantren Al Kahfi sudah berdiri sejak 537 tahun silam.
“Ditempat kita itu dua batu. Pertama itu batu pendiran prasasti yang itu juga yang kita jaga supaya tidak terjadi kerusakan. Karena batu semacam itu memang rentan terhadap kerusakan. Kemudian yang kedua ada batu yang menandai renovasi dari masjid pondok pesantren Al Kahfi Somalangu, ini memang batu dari safir. Kalau yang satu itu memang dari zamrud,” Kata satu pengasuh Pesantren, Muhammad Fauhan Fawaqi smebar menunjukan batu di depannya.
“Kita memang diminta dari dinas purbakala juga untuk tidak terlalu sering mengeksplore batu zamrud tersebut karena rentan terhadap kerusakan kalau sering dikeluarkan. Untuk penyimpanan ada di pondok. Kalau batu yang dari safir ini sebagai penanda renovasi pertama kali ada tulisannny 25 Sya'ban 978,” lanjut Gus Fauhan.
Di usianya yang lebih dari lima abad, pesantren yang hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari Jalan Raya Kebumen-Kutoarjo itu masih bertahan menjadi pusat pendidikan. Dari masa ke masa, pesantren tersebut telah menelurkan para ulama besar yang tersebar di nusantara. Bahkan pada masa perjuangan, pesantren Al Kahfi menjadi pusat perjuangan umat Islam dalam melawan penjajah Belanda.
“Jadi memang dari pendirian, renovasi dan peristiwa-peristiwa penting di pesantren Al Kahfi terjadi di 25 sya'ban. Sampai saat ini kita juga selalu memperingati hai ulang tahun atau hari berdirinya pesantren Alkahfi Somalangu pada tanggal 25 syaban,” paparnya.
Dengan sejarah panjang yang dimilikinya, Pondok Pesantren Al Kahfi memang kaya akan peninggalan historis. Dari sisi bangunan, masih tersisa Masjid Al Kahfi yang berdiri kokoh. Masjid yang berada di dalam komplek pesantren itu masuk dalam daftar bangunan cagar budaya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng. Konon saat dibangun pertama kali, masjid Al Kahfi dibangun dengan atap daun ilalang yang selalu mengeluarkan bau wangi.
“Bangunan asli salah satunya masjid, bangunan pesantren yang sampai hari ini bertahan dari pesantren ini pertama kali berdiri 1475 masehi sampai sekarang, berati ada sekitar lebih dari 500 tahun, masjid masih terjaga keasliannya baik yang di dalam maupun yang di luar,” paparnya.
Adapun keunikan pada bangunan masjid yang masih bisa dijumpai ialah pada terakota (mustaka masjid yang terbuat dari tanah liat), tertulis angka tahun 1299 Hijriyah atau 1878 Mesehi. Sedangkan pada genteng, terdapat tulisan Aboengamar Steen & Pannem Fabriek SokkaĆ®.
Tidak hanya masjid, bangunan asrama pondok tempat belajar santri, sebagian masih menyisakan bangunan lama. Sebuah rumah panggung yang di bawahnya sekaligus ada tempat wudlu juga masih dipertahankan.
“Bangunan dari bilik juga salah satu bangunan lama dari pondok pesantren itu bangunan yang dulunya itempati salah satu pengasuh pesantren,” ujar Gus Fauhan.
Seiring dengan perkembangan zaman, Pesantren Al Kahfi Somalangu dipimpin oleh generasi penerusnya. Saat ini, pesantren tersebut dipimpin oleh KH Afifuddin Chanif Al Hasani atau Gus Afif yang merupakan generasi penerus keturunan ke-16 dan pengasuh pesantren tersebut.
“Kalau saya Generasi ke 17. Kalau pendiri pesantren Alkahfi Somalangu sendiri itu namanya aslinya Syekh Muhammad Ishom dari Hadralmaut Yaman, yang karena berbagai jenjang pendidikan yang diterima oleh beliau di dalam menempuh ilmu. Nah beliau dari yaman itu kemudian diperintah oleh-gurunya untuk berdakwah ke Tanah Jawa,” jelas putra ketiga KH Afifuddin Chanif Al Hasani itu. (mam)