KEBUMENEKSPRES.COM, MAGELANG - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno meminta kepada PT BPR BKK agar hati-hati memutuskan target kinerja. Hal itu guna mengantisipasi potensi tingginya Non performing loan (NPL) atau pinjaman bermasalah.
"BPR BPK tentu memiliki target yang harus dikejar. Namun, pengambilan keputusan yang terburu-buru, dapat berdampak buruk dan panjang," kata Sumarno usai mengikuti acara gathering dan silaturahmi Forum BPR BKK se-Jawa Tengah di Manohara Hotel, Borobudur, Kabupaten Magelang, Jumat, 3 Mei 2024.
Sebab, dikatakan dia, kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pencabutan relaksasi sangat mempengaruhi kondisi perbankan.
Oleh karenanya, dalam mengambil keputusan perlu dipertimbangkan secara matang. Apalagi, persoalan NPL butuh penyelesaiannya lama.
Dalam kesempatan itu, Sumarno juga melakukan diskusi tentang pengelolaan dan tantangan BPR BKK di Jawa Tengah.
Ia berharap, BPR BKK dapat berkolaborasi dengan program-program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
"Kami ingin mendorong sumberdaya yang bersumber dari APBD Jateng , itu semua berputar di Jawa Tengah," kata dia.
Untuk mewujudkan itu, butuh kolaborasi dari BUMD di Jateng. (*)