KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Kabupaten Kebumen memiliki beragam obyek wisata pantai yang bisa menjadi referensi untuk mengisi libur akhir pekan. Salah satunya di Pantai Kembar Terpadu. Selain menawarkan keindahan alam disitu pengunjung dapat belajar tentang Konservasi Penyu.
Konservasi Penyu Pantai Kembar Terpadu berada di Desa Tambakmulyo Puring. Ditempat tersebut para pengunjung bisa berwisata sekaligus belajar tentang penyu. Dimana hewan ini perlu mendapatkan perhatian lantaran keberadaannya sudah cukup langka dan dilindungi oleh negara.
Para wisatawan yang datang tampak dibuat kagum, dengan berbagai jenis penyu yang ditangkarkan sebagai sarana penelitian dan edukasi. Banyak dari mereka, yang bertanya seperti apa proses melestarikan penyu, mulai dari telur, menetas hingga dilepasliarkan ke alam.
Di tempat Konservasi tersebut terdapat tiga jenis penyu yang ditangkarkan. Ini meliputi Penyu Sisik, Penyu Hijau dan Penyu Lekang. Selain itu, pengunjung pun bisa melihat secara langsung tempat penetasan penyu, dan juga tukik atau penyu yang baru menetas.
Guna menarik semakin banyak pengunjung agar mau belajar tentang penyu, pengelola tidak mengenakan biaya masuk ataupun tarif. Wisatawan yang datang hanya perlu membayar se ikhlasnya, untuk membantu biaya operasional Konservasi Penyu, yang ada di tempat tersebut.
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Kembar Terpadu Muji Arisno menyampaikan Pantai Kembar merupakan salah satu pantai yang terdapat satu Konservasi Penyu berbasis ekonomi masyarakat. Dalam hal ini mempunyai misi mensejahterakan masyarakat dengan adanya konservasi. Selain itu juga bisa membantu edukasi semua masyarakat khususnya di Kebumen.
“Karena saya yakin di Kebumen banyak masyarakat yang belum paham tentang penyu. Di sini tidak ada tiket masuk tidak ada parkir. Adanya jasa penataan kendaraan seikhlasnya, itu bertujuan agar supaya disini semakin banyak yang berkunjung dan ter edukasi,” tuturnya, Minggu (5/5).
Sementara itu salah satu Pengujung Konservasi Penyu Gino menyampaikan jika berkunjung ke Pantai Kembar sangat bangus. Selain berwisata pengunjung mendapat gambaran tentang pentingnya konservasi.
“Sangat bagus karena dapat mengedukasi para pengunjung. Selain itu bisa pemberdayaan alam yang mana pada akhir-akhir ini saya rasa sudah mulai jarang yang peduli dengan alam,” ucapnya. (mam)