KEBUMEN (kebumenekspres.com)– Sekitar 48 hari lagi Geopark Nasional Kebumen akan kedatangan tim asesor dari UNESCO Global Geopark. Kedatangan mereka akan melakukan serangkaian validasi dan penilaian pada warisan geologi, keanekaragaman hayati, dan warisan budaya.
General Manager BP Geopark Kebumen Sigit Tri Prabowo, mengatakan kunjungan ini menjadi krusial dan menjadi titik penting dalam status Geopark Kebumen untuk diakui menjadi Unesco Global Geopark, hal itu lantaran akan menentukan kelayakan Geopark Kebumen menjadi UNESCO Global Geopark (UGGp).
Sigit menjelaskan, sesor akan menilai empat geopark di Indonesia yang diajukan ke UNESCO. Dua merupakan new comer, yaitu Geopark Kebumen dan Geopark Meratus. Dua lainnya revalidasi status yakni Geopark Belitung dan Geopark Batur. Untuk Geopark Kebumen rencananya antara tanggal 20–30 Juli 2024.
“
Asesor yang akan datang ke Kebumen berasal dari Jerman dan China. Adapun yang dinilai secara umum oleh asesor adalah tata kelola, warisan geologi, visibilitas/akses informasi, dan kerjasama/networking,” kata Sigit Tri Prabowo, ketika ditemui wartawan di kantor sekretariat Badan Pengelola Geopark Kebumen, Jalan Merdeka No 4 Kebumen.
Selama tiga hari, asesor akan mengunjungi 23 titik (geosite, biosite, dan cultural site) serta bertemu masyarakat setempat. Akan ada sesi tanya jawab oleh asesor kepada warga, sementara General Manager BP Geopark Kebumen dan ahli geologi yang mendampingi tidak boleh berperan aktif, namun hanya membantu jika diminta oleh asesor.
"Biasanya validasi pertama akan cukup besar porsinya di warisan geologi. Yang dinilai bukan batuannya, tapi bagaimana geopark tersebut mengelola warisan geologi dan keterlibatan masyarakat sekitar. Kira-kira itu yang akan dinilai. Sampai sejauh ini kita sudah on the track menuju asesmen itu. Teman-teman BP Geopark Kebumen juga sudah dibagi menjadi beberapa tim yang masing-masingnya membawahi sekitar 6-7 site," lanjut Sigit.
Sigit melanjutkan, pihaknya optimis nantinya Geopark Kebumen naik kelas menjadi UGGp. Alasannya, karena support dari Pemkab Kebumen juga respon teman-teman lokal di geosite. Hal ini sekaligus menjawab rekomendasi atau pekerjaan rumah saat pra asesmen lalu.
"Bulan Juli besok akan dinilai, bulan Agustus asesor menyerahkan nilai ke UNESCO, lalu bulan September akan sidang penentuan. Apakah masuk atau tidak. Jika masuk, tahun depan baru penyerahan sertifikat sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) di Chili," lanjutnya.
Adapun nilai manfaat dengan naik kelasnya Geopark Kebumen menjadi UGGp ujungnya adalah kesejahteraan masyarakat Kebumen. Dengan banyaknya kunjungan dari luar tentunya akan memberi multiplier effect.
Sementara itu mengenai masih adanya eksploitasi alam misalnya penambangan pasir di wilayah Geopark Kebumen, Sigit menjelaskan bahwa pihaknya bukan sebagai penegak aturan. Namun juga tidak setuju dengan adanya eksploitasi alam.
"Upaya yang kami lakukan dengan pelatihan kewirausahaan, syukur-syukur ada permodalan bersama mitra. Sasarannya keluarga penambang dengan harapan bisa memutus rantai profesi ini. Itu yang bisa kami lakukan, karena kami bukan penegak aturan. Kita hanya intervensi di sisi itu," kata Sigit.
Sigit menambahkan bahwa rencananya pada awal Juli nanti Bupati Arif Sugiyanto akan menjadi pembicara dalam Geotourism Festival & International Conference 2024 di Lombok. Tema yang diangkat yakni dukungan pemerintah daerah terhadap aspiring UGGp. Dengan adanya target pemerintah Indonesia untuk menambah dua geopark menjadi UGGp, Sigit berharap semoga Geopark Kebumen menjadi UGGp ke-11 di Indonesia.
"Harapan kami ke depan makin banyak desa-desa yang menjadi tuan rumah di tempatnya sendiri. Kami BP Geopark menawarkan, mempromosikan, dan menjual. Yang mengelola teman-teman lokal. Jadi BP Geopark Kebumen bukan biro wisata baru," pungkasnya. (fur)