KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Mungkin tidak banyak yang tahu, Pemerintah Kabupaten Kebumen tengah mengembangkan corporate farming. Program untuk memajukan dan memakmurkan petani itu bahkan sudah berjalan di 8 kecamatan
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Teguh Yuliono mengatakan, corporate farming adalah program yang sedang dikembangkan oleh Pemerintah Daerah, dan saat ini sudah terbentuk di delapan kecamatan dengan luas 83 hektar.
"Alhamdulillah program corporate farming di Kebumen sudah berjalan di delapan kecamatan dengan total luas 83 hektar, yakni ada di Kecamatan Gombong, Kuwarasan, Buayan, Rowokele, Sruweng, Puring, Klirong dan Adimulyo," ujar Teguh dalam keterangan resminya, Selasa (12/6).
Teguh menjelaskan, program corporate farming mengedepankan sebuah manajemen bersama lahan pertanian dalam suatu hamparan yang luas dan dikelola secara profesional dalam sebuah manajemen korporasi yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, serta bidang-bidangnya.
"Program ini tentu saja bertujuan untuk meningkatkan efektifitas kerja pertanian konvensional agar bisa lebih professional menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat tani," tuturnya.
Corporate farming ini bisa dibentuk oleh Gapoktan atau Poktan untuk menyatukan lahan-lahan petani dalam satu hamparan yang luas guna dikelola secara bersama-sama. Teguh berharap masyarakat tak perlu khawatir dengan program ini, karena bakal mendapat pendampingan penuh dari Dinas Pertanian dan Pangan. Bahkan pihaknya, melalui BUMD PT Aneka Usaha Kebumen Jaya siap membantu memberikan permodalan baik dalam pemberian pupuk, peralatan pertanian, serta siap menyerap gabah padi milik korporasi sehingga para petani tidak lagi bingung menjual hasil panennya.
"Untuk mendukung pertanian yang lebih maju, Bapak Bupati Kebumen Arif Sugiyanto nanti pada 2025 bakal memberikan insentif Rp10 juta untuk korporasi yang memiliki lahan minimal satu hektar di 26 titik. Ini merupakan wujud keperpihakan Bupati kepada petani," terangnya.
Teguh mengajak kepada masyarakat atau petani agar tidak ragu memanfaatkan lahannya dalam satu manajemen korporasi. Karena lahan tersebut akan dikolola secara profesional, efektif, dan efisien, dengan memaksimalkan peralatan pertanian yang modern. (fur)