 |
| foto : KGYF For Ekspres |
KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Badan Pengelola (BP) Geopark Kebumen melalui Kebumen Geopark Youth Forum (KGYF) meluncurkan program edukasi melalui kegiatan Sekolah Bumi dan Geopark Goes to School (GTS). Kegiatan ini sebagai upaya optimalisasi dan edukasi kawasan Geopark Kebumen melalui edukasi berkelanjutan menuju masyarakat yang sejahtera dan pelestarian bumi.
General Manager Badan Pengelola Geopark Kebumen, Sigit Tri Prabowo, mengatakan, Sekolah Bumi memiliki untuk mengedukasi masyarakat Kebumen mengenai Geopark Kebumen beserta potensi di dalamnya yang terdapat keanekaragaman geologi (geodiversity), keanekaragaman biologi (biodiversity) dan keanekaragaman budaya (cultural diversity). Sekolah Bumi juga mengedukasi mengenai pemberdayaan masyarakat di kawasan Geopark Kebumen.
"Antusiasme masyarakat Kebumen untuk mengikuti Sekolah Bumi cukup tinggi. Hal itu terlihat dari ratusan warga yang mendaftar untuk menjadi peserta Sekolah Bumi Batch 1. Padahal kuota peserta dibatasi hanya 30 orang, ini menandakan ketertarikan masyarakat akan Geopark Kebumen sangat tinggi," katanya.
Selain itu, Sigit menjelaskan, peserta Sekolah Bumi Batch 1 tidak hanya dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Banyak peserta yang berasal dari masyarakat umum termasuk para ibu rumah tangga. Sekolah Bumi Batch 1 berlangsung 9 Juni-14 Juli 2024 dimana peserta akan mengikuti sebanyak enam pertemuan.
"Setiap pertemuan para peserta akan memperoleh materi meliputi pengenalan geopark, geosite, kunjungan ke Galeri Geopark, pengenalan kebencanaan, entrepreneur hingga tentang biosite," jelasnya.
Sigit menambahkan, adapun materi yang diberikan oleh narasumber yang kompeten di bidangnya. Pada pertemuan pertama, materi pengenalan geopark salah satunya disampaikan oleh Koordinator Geopark Geoheritage pada Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN sekaligus Dewan Pakar BP Geopark Kebumen Dr Ir Chusni Ansori MT.
“Tujuan dari Sekolah Bumi adalah untuk memunculkan mitra-mitra geopark yang dapat memberikan awareness tentang Geopark Kebumen kepada masyarakat umum. Juga diharapkan mampu meng-influence masyarakat untuk berpola hidup yang selaras dengan nilai nilai geopark,” jelas Sigit.
Konsep pelestarian alam dan menjaga warisan geologi bisa diambil contoh dalam pola hidup sehari-hari yang selaras dengan konsep geopark yakni seperti tidak merusak alam dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, mengganti botol minum sekali pakai dengan tumblr, tidak membuang sampah sembarangan dan sebagainya.
Sementara itu, Geopark Goes to School (GTS) merupakan program pencerdasan generasi muda mengenai Geopark Kebumen. Melalui GTS, BP Geopark Kebumen berkolaborasi bersama KGYF berkomitmen menciptakan agen-agen muda yang nantinya dapat meneruskan program-program yang telah diinisiasi.
Ketua Umum KGYF Yazid Maulana Ramadhani menjelaskan bahwa GTS merupakan satu dari dua main event BP Geopark Kebumen dan KGYF yang memiliki target sasaran pelajar dari Sekolah Dasar hingga lanjut.
Hingga saat ini, GTS telah dilaksanakan di beberapa sekolah antara lain SD Negeri 1 Kutosari, SD Negeri Seboro, SD Negeri Totogan, dan SMP Negeri 1 Karangsambung.
Penyampaian materi yang asik, ceria dengan mengedepankan konsep bermain sambil belajar, melahirkan antusiasme positif dari para pelajar di satuan pendidikan menjadi sasaran.
“Tujuan akhir dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah agar mereka mengetahui dan mengenal kekayaan dan keanekaragaman di tanah mereka, kemudian mampu mengekspresikan gagasan dan kreativitasnya menuju pengembangan Kebumen berkelanjutan,” ujar Yazid. (fur)
