KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Ratusan seniman Jamjaneng dari delapan grup Jamjaneng se-Kecamatan Sruweng mengikuti Safari Seni Tradisional Jamjaneng Pastajake. Kegiatan sendiri diselenggarakan di Aula desa Menganti Sruweng, baberapa waktu lalu.
Hadir juga menyaksikan acara Ketua Umum Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Kebumen Pekik Sat Siswonirmolo, Ketua Umum Paguyuban Seni Tradisional Jamjaneng kabupaten Kebumen (Pastrjakkeb) BE Susilohadi SPd, Penasehat Pastrajakkeb kecamatan Sruweng Suparmo SSos MM dan juga beberapa Kepala desa di kecamatan Sruweng.
Menurut BE Susilohadi kegiatan Safari Seni Tradisional Jamjaneng di kecamatan Sruweng merupakan kegiatan rutin, diselenggarakan secara bergilir setiap 35 hari sekali atau dalam istilah Jawa disebut Selapanan.
“Di seluruh kecamatan Sruweng sebenarnya ada lebih dari 25 grup Jamjaneng, akan tetapi untuk setiap acara Selapanan hanya dihadirkan delapan grup. Dimana setiap grup diberi kesempatan membawakan dua buah lagu,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut Suparmo yang juga mantan Camat Sruweng menambahkan bila kegiatan Selapanan Jamjaneng di Kec Sruweng diawali sejak dirinya menjabat sebagai Camat Sruweng, yakni di bulan Juni 2023 lalu.
Artinya sudah genap satu tahun terselenggara Safari Seni Jamjaneng di Sruweng. Menyaksikan kemeriahan Safari Jamjaneng pada itu pihaknya merasa bangga. Ini tersebut menandakan kegiatan yang dirintis di Kecamatan Sruweng bisa berkembang.
“Saya berharap kegiatan ini akan turut nguri-uri, melestarikan Jamjaneng kesenian khas Kebumen, ada regenerasi dan dapat menginspirasi kecamatan-kecamatan lain di kabupaten Kebumen,” ujarnya.
Selaku ketua DKD Kebumen, Pekik Sat Siswonirmolo juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Dengan melihat kemeriahan pelaksanaan Safari Seni Jamjaneng di kecamatan Sruweng ini pihaknya optimis seni Jamjaneng kedepan akan semakin berkembang.
Saat ini juga sudah terlihat adanya upaya regenerasi, dimana ada puluhan anak- anak muda yang turut aktif menjadi pelaku seni Jamjaneng, bahkan ada yang masih duduk di kelas dua sekolah dasar, yaitu dari grup Jamjaneng Suryo Sumirat pimpinan Suwilang dari desa Kejawang Sruweng.
Dari lagu-lagu yang disajikan, dan penampilan tiap grup juga nampak adanya upaya yang intensif untuk menjadikan penampilan kesenian Jamjaneng menjadi enak untuk dinikmati dan lebih atraktif.
Setiap grup mengenakan costum pakaian tradisional, sorjan, beskap dengan corak yang beragam dan menarik. Bila pada kesenian Jamjaneng yang klasik alat musik yang digunakan hanya terdiri dari kendhang, terbang gong, tuling, terbang petengah dan cemeng.
Bahkan beberapa grup yang tampil pada malam itu menambahkan beberapa alat-alat musik tradisional seperti calung slendro pelog, saron slendro, demung slendro, peking slendro, ketuk kenong, dan simbal. Sehingga menghasilkan aransemen yang lebih menarik. (mam)