• Berita Terkini

    Minggu, 14 Juli 2024

    Darori Pugar Makam Panglima Perang Diponegoro


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Ir KRT H Darori Wonodipuro MM IPU Asean Eng memugar Pesarean atau Makam Panglima Perang Pangeran Diponegoro R Ngt Palilah Cokro di Dukuh Tumbakkeris Desa/Kecamatan Petanahan. Selain Panglima Perang Pangeran Diponegoro, R Ngt Palilah Cokro juga merupakan Trah ke 6 Sultan Agung Hanyokro Kusumo  Raja Mataram.

    Pemugaran dilaksanakan pada 11 Juli 2024 oleh Ir KRT H Darori. Selain sebagai Anggota DPR RI, Ir KRT H Darori juga Trah ke 10 Sultan Agung Hanyokro Kusumo Raja Mataram.  Ir KRT H Darori juga merupakan Dirjen Kementerian Kehutanan RI tahun 2005-2014.

    Ir KRT H Darori menyampaikan pihaknya memugar makam Makam Panglima Perang Pangeran Diponegoro R Ngt Palilah Cokro yang merupakan Trah Mataram. Pemugaran juga dilaksanakan sesuai dengan amanat Keraton Yogyakaryta.

    “Ini sesuai dengan amanat dari Keraton Ngayogyakarta. Saya sebagai Abdi Dalem Keraton diminta untuk nguri-uri budaya. Menandai leluhur yang ada di daerah. Minimal dengan satu nisan baru, kalau ada yang lebih baik. Dalam kesempatan ini sekaligus selamatan 1000 anak saya dr Angga Dorori yang meninggal 3 tahun yang lalu karena Covid,” tuturnya, Minggu (14/7).


    Disampaikannya, R Ngt Palilah Cokro merupakan Pejuang Pangeran Diponegro. Pada saat diserang di Bagelen pihaknya lagi ke Selatan membawa anaknya Matra Kiman dan suaminya lari ke Utara dan hingga kini tidak ditemukan. Entah meninggal atau berjuang di tempat lain.

    “Ini adalah Tanah Pamerdikan. Lokasinya harusnya milik turun temurun yang sudah puluhan ribu di Petanahan Kebumen. Kalau ditarik ke atas adalah milik Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat,” katanya.

    Dukuh Tumbakkeris ini, lanjut Ir KRT H Darori dulunya merupakan tempat penyimpanan senjatanya Pangeran Dipnegoro. Bahkan Ir KRT H Darori sendiri mendapat warisan berupa tombak hingga delapan buah, keris 12 bedang punya leluhur yang hingga kini masih disimpan dengan baik. Karena itu milik leluhur.

    “Banyak pusakanya. Makanya ini disebut Tumbakkeris kerena empat penyimpanan senjata Pangeran Diponegoro tahun 1825-1830,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top