• Berita Terkini

    Selasa, 30 Juli 2024

    Haryono Akui Travelator Pasar Rusak Setelah Peresmian


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindag KUKM) Kebumen, Haryono Wahyudi, angkat bicara soal rusak atau tidak berfungsinya  travelator (sebelumnya ditulis eskalator) di Pasar Tumenggungan Kebumen


    Dia juga mengakui, mahalnya biaya perbaikan menjadi factor Utama pihaknya belum bisa melakukan perbaikan secara sempurna.  


    "Sempat dilakukan perbaikan, tapi rusak lagi karena biayanya mahal, sekali perbaikan bisa sampai Rp 50 juta. Kita tidak ada lagi anggaran untuk perbaikan. Kalau pun harus mengambil dari pendapatan pasar tidak mencukupi. Sedangkan biaya listrik per bulan mencapai Rp 20 juta atau sekitar Rp 750 ribu per hari. Dengan operasional dari pagi hingga pukul 16:00. Ini tidak sebanding dengan retribusi yang diperoleh pasar hanya mencapai sekitar Rp 800 juta per tahun," tambahnya, " tuturnya ujarnya kepada awak media, kemarin


    Haryono Wahyudi mengungkap, empat travelator pasar Tumenggungan sudah cukup lama, bahkan  tak lama setelah peresmian pada tahun 2013 silam. Padahal  khusus travelator anggaran pembangunannya mencapai sekitar Rp1 Miliar. Saat itu, proyek pembangunan travelator ini dikerjakan bersamaan dengan pembangunan pasar oleh PT Relis Sapindo Utama. 



    "Total anggaran mencapai Rp 50 miliar, dan khusus travelator sekitar Rp1 Miliar." ujar Haryono Wahyudi

    Haryono mengakui bahwa travelator di Pasar Tumenggungan seharusnya menjadi daya tarik bagi pengunjung. Namun karena tidak berfungsi sehingga menyebabkan menururnya pengunjung pasar.


    "Travelator ini sebenarnya kan untuk memudahkan pengunjung untuk naik ke lantai atas tanpa merasa capek. Namun, sejak tidak berfungsi, banyak pengunjung yang enggan naik ke lantai dua, mengakibatkan penurunan jumlah pembeli dan beberapa kios tutup," jelasnya. 


    Dengan kerusakan travelator ini, pihaknya mengaku ada beberapa pedagang yang mengadu ke Disperindag KUKM akibat sepinya pembeli. Ini karena menurunya minat masyarakat datang ke pasar khususnya lantai dua. 


    "Sepinya pengunjung lantai dua salah satunya disebabkan oleh tidak berfungsinya travelator. Padahal, banyak toko baju di lantai atas yang terpengaruh karena mengeluh sepinya penjualan," ujarnya. 


    Sebelumnya para pedagang mengeluhkan keberadaan  travelator di Pasar Tumenggungan Kebumen. Di saat yang sama, pedagang juga mengeluhkan sepinya pembeli meski pasar tersebut direvitalisasi pada tahun 2013 silam. (fur/*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top