JAKARTA - Sebanyak 6 Pemerintah Daerah di Jawa Tengah mendapatkan penghargaan Anugerah Merdeka Belajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen dalam mendukung Gerakan Merdeka Belajar. Enam penerima Anugerah Merdeka Belajar Pemerintah Daerah Transformatif tersebut yakni Provinsi Jawa Tengah, Kota Magelang, Kota Surakarta untuk kategori Transformasi Pengelolaan Pendidikan.
Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Sragen mendapatkan penghargaan Anugerah Merdeka Belajar Pemerintah Daerah Transformatif kategori Transformasi SDM Pendidikan. Serta Kabupaten Purbalingga Anugerah Merdeka Belajar Pemerintah Daerah Transformatif kategori Pengelolaan Program Indonesia Pintar (PIP).
Penganugerahan ini merupakan puncak perayaan atas partisipasi dan gotong royong semua pihak dalam mengimplementasikan kebijakan Merdeka Belajar. Gabungan dua kegiatan besar dan menjadi ruang inspirasi, ekspresi, dan edukasi bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan.
Pemberian penghargaan ini diselenggarakan pada Puncak Festival Kurikulum Merdeka dan Anugerah Merdeka Belajar yang digelar di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (5/7).
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim dalam sambutan pada malam anugerah menyampaikan, penghargaan diberikan kepada pemerintah daerah yang mengupayakan perwujudan sekolah yang dicita-citakan melalui transformasi sistem pendidikan.
"Sekolah yang kita cita-citakan ini memiliki sejumlah karakteristik yang pembelajarannya berpusat kepada murid bukan berpusat kepada birokrasi atau administrasi. Sekolah dengan iklim yang inklusif yang aman dan merayakan kebinekaan semakin luas. Sekolah dimana guru-gurunya gemar belajar, bukan hanya muridnya yang gemar belajar," kata Nadiem.
Lebih lanjut dikatakan Nadiem, Kemendikbudristek memiliki cita-cita agar kepala sekolah di seluruh Indonesia mengedepankan perkembangan satuan pendidikan yang berkelanjutan. Semua karakteristik dari cita-cita Merdeka Belajar itu terdengar sangat ideal dan sulit untuk direalisasikan.
"Tapi pada kenyataannya sekarang ini kita sudah mulai melihat perwujudan sekolah yang kita cita-citakan di berbagai daerah di seluruh penjuru Indonesia," imbuh Nadiem.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril, mengungkapkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk meningkatkan semangat gotong royong dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan mulai dari Kurikulum Merdeka dan program-program prioritas lainnya yang telah terbukti memberikan manfaat nyata bagi seluruh pemangku kepentingan. Anugerah Merdeka Belajar ini kata Iwan bertujuan untuk memberikan apresiasi dan memperkuat dukungan para pemangku kepentingan dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan.
“Dua agenda besar yang digagas Ditjen PAUD Dikdasmen ini diharapkan dapat menjadi penyemangat dalam menyongsong tahun ajaran baru melalui kolaborasi dari semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, satuan pendidikan, orang tua, mitra, komunitas, dan masyarakat untuk saling berbagi dan menguatkan,” pungkas Iwan Syahril.
Sementara itu Kepala Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah Nugraheni Triastuti menyampaikan selamat kepada kepala daerah 6 penerima penghargaan Anugerah Merdeka Belajar. Enam pemda ini kata Heni menunjukkan di Jawa Tengah sukses melakukan transformasi pengelolaan pendidikan. Lebih lanjut dikatakan Heni, penghargaan ini menunjukkan dalam pelaksanaan transformasi merdeka belajar melalui program dan kebijakan pendidikan tidak hanya ditanggung oleh Dinas Pendidikan melainkan juga kolaborasi antar pelaksana pendidikan menjadi suatu keniscayaan demi kemajuan pendidikan Indonesia. Beberapa kabupaten/kota di Jawa Tengah juga kata Heni telah memunculkan kolaborasi antara lain dengan sekolah inti yang berkualitas dengan menularkan ilmu serta praktik baiknya pada sekolah lain dan masyarakat sekitar. Dalam pelaksanaan transformasi merdeka belajar, kolaborasi ini menjadi suatu hal yang menguntungkan bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
"Dengan semangat gotong royong yang sudah terbangun di Jawa Tengah, maka ekosistem pendidikan akan dapat terus terjaga semangat untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan secara berkelanjutan, menciptakan lingkungan sekolah yang aman, inklusif, guna mewujudkan generasi penerus berkarakter Pancasila," tandas Heni.
Selain memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah, acara Puncak Festival Kurikulum Merdeka dan Anugerah Merdeka Belajar ini juga menampilkan 46 karya terpilih dari 43 ribu karya yang telah dikirim oleh pendidik, peserta didik, dan orang tua yang mengirimkan Potret Cerita Kurikulum Merdeka.
Di sini, para peserta dapat berbagi pengalaman dan praktik baik dalam implementasi Kurikulum Merdeka serta berbagi semangat menyambut Tahun Ajaran Baru 2024/2025. (*/fur)