• Berita Terkini

    Minggu, 14 Juli 2024

    Sedulur Entok Kebumen Gelar Kontes di UMNU


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Selain bisa di konsumsi, entok juga bisa dijadikan sebagai hewan hias. Dagingnya pun biasa dikonsumsi dan diolah sebagai kudapan yang lezat. Sebagai hewan hias entok juga dapat dilombakan pada kontes kecantikan entok. 

    Kontes ratusan entok dari berbagai kota di Pulau Jawa dilaksanakan oleh Sedulur Entok Kebumen. Kontes entok tersebut berlangsung di Halaman Kampus Universitas Ma’arif Nahdlatul Ulama (UMNU) Kebumen, baru-baru ini.

    Entok-entok tersebut dilombakan dalam dua kategori yakni kategori berat badan dan kategori hias. Kategori bobot, entok dikelompokkan sesuai jenisnya lalu diukur panjang badan, lingkar badan serta ditimbang untuk mengetahui berat badan si entok. Ada juga kategori entok hias, dimana  entok aka((kebumenekspres.com)kebumenekspres.com)n dinilai dari jenis, postur dan keindahan serta kebersihan bulu entok. 

    Para juara nantinya bakal memperebutkan hadiah berupa tropi , piagam penghargaan serta uang pembinaan. Kontes yang di gelar Komunitas Sedulur Entok Kebumen ini digelar dalam rangka memeriahkan hari jadi komunitas yang ke-3. 

    Kontes unggas yang masih satu kerabat dengan bebek tersebut selalu ramai diikuti para peserta dari berbagai komunitas. Tak hanya warga Kebumen, kontes tersebut  juga diikuti peserta dari berbagai kota dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Yogyakarta.


    Kontes entok tersebut bertujuan untuk memasyarakatkan entok, bukan hanya sebagai ternak konsumsi, namun juga bisa dijadikan hewan hias. Entok-entok dengan bobot jumbo itu pun bisa menjadi peluang bisnis karena memiliki harga yang fantastis hingga jutaan rupiah. Apalagi entok-entok yang memiliki predikat juara.

    Aim, salah satu peserta asal Kabupaten Pemalang menyampaikan dirinya selalu ikut dalam kontes entok di berbagai kota. Dirinya mengaku sejak kecil memang meyukai jenis ungags tersebut, selain bentuk tubuhnya yang bisa besar warna dan jenis bulunya pun berfariasi.

    “Sering ikut kontes di berbagai kota, kalau di Kebumen baru kali ini. Sekarang cuma bawa satu ekor untuk kontes di kategori Jumbo Dere atau betina dengan bobot 2,65 kologram,” tuturnya.

    Aim mengaku kini telah memelihara lebih dari 50 ekor entok berbagai jenis dengan spesifikasi kontes. Tak hanya untuk hobi entok-entok ukuran jumbo miliknya pun dikembangbiakan dan memilki nilai ekonomi tinggi. Bahkan dari betrnak entok, diorinya dalam sebulan bisa mendapat keuntungan 6-7 juta tupiah.

    “Dari budidaya briding entok jumbo ini kita bisa mendapat keuntungan bersih 6-7 juta perbulan. Jadi dengan ikut kontes kita juga bisa saling silaturahmi, sharing-sharing bertukar pengalaman bahkan bisa trasnsaksi,” imbuhnya.

    Sementara itu, Ketua panitia kontes entok, Supriyono mengungkapkan setiap tahunnya kontes entok yang digelar Komunitas Sedulur Entok Kebumen selalu ramai diikuti peserta dari berbagai daerah. Anggota komunitas pun dari tahun ke tahun kian bertambah, ini menandakan entok hias semakin diminati banyak orang.

    “Di Kebumen sendiri peternak entok hias ini semakin banyak, anggota kami saja dari tahun tahun bertambah dari yang awalnya 24 sekarang sudah ada 66 orang,” ungkapnya.

    Mereka biasanya berawal dari coba-coba hingga akhirnya serius menekuni budidaya entok hias. Karena selain mudah dalam pemeliharaannya, biaya yang dikeluarkan untuk pakan entok biasa dan entok hias cenderung sama namun harga jual entok hias atau entok berukuran jumbo jauh lebih tinggi.

    “Ini salah satu usaha diperkampungan yang sangat mudah, naik turunnya harga juga stabil dan tidak terlalu beresiko tinggi. Jadi selain untuk hobi juga bisa menjadi penghasilan sampingan yang cukup tinggi,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top