• Berita Terkini

    Senin, 02 September 2024

    14 Desa Mulai Terdampak, Kebumen Tetapkan Siaga Kekeringan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Akibat musim kemarau yang berkepanjangan, menyebabkan 14 desa di empat kecamatan mulai terdampak kekeringan. Dampak paling parah terjadi di wilayah Utara Kebumen, yang merupakan daerah pegunungan.

    Akibat kondisi tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kebumen mengeluarkan siaga darurat bencana kekeringan dan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah. Setidaknya hingga akhir Agustus kemarin BPBD Kebumen telah menyalurkan 107 tanki air bersih di 14 desa dan empat kecamatan.

    Dampak kekeringan di Kabupaten Kebumen dimungkinkan dapat terus meluas. Pasalnya memasuki Bulan September ini intensitas hujan di Kebumen diprediksi masih sangat rendah. 

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Bagus Priyanto ST menyampaikan kekeringan di Kebumen sudah memasuki status siaga.  Untuk meringankan beban masyarakat, BPBD Kebumen melaksanaan droping air bersih.  Ini sudah dilaksanakan hingga di minggu terakhir Bulan Agustus. 

    Kekeringan di Kabupaten Kebumen luar biasa.  Upaya yang dilakukan oleh Pemkab Kebumen khususnya BPBD sudah mengeluarkan status siaga bencana kekeringan dan karhutla. BPBD juga telah melaksanakan droping air bersih,  tuturnya, Senin (2/9).

    Kekeringan tampaknya sudah menjadi bencana tahunan di Kebumen. Pasalnya hampir setiap tahun saat terjadi kemarau panjang daerah di Kebumen khususnya Wilayah Selatan  selalu mengalami kekeringan. Diperlukan langkah strategis untuk menangani hal tersebut yang lebih dari melaksanakan droping air bersih.

    Droping air bersih dilaksanakan untuk jangka pendek. Adapun mitigasi yang benar adalah jangka menengah dan panjang. Ini seperti vegetasi lahan dan lain sebagainya. Selain itu akan dilaksanakan pengadaan sumur bor. Ini sedang dilaksanakan bekerjasama dengan mahasiswa UNNES,  paparnya.

    Dalam hal ini sudah dilaksanakan uji geolistrik di tiga lokasi yakni Desa Giritirto, Kalirejo dan Desa Tugu. Mudah-mudahan dengan hasil pengujian tersebut dapat menemukan sumber air sungai dibawah tanah yang melimpah.  Setelah itu dilaksanakan pembuatan sumur bor.

    Terkait dengan pembangunan atau pengadaan sumur bor, tidak hanya dilaksanakan oleh BPBD sendiri, melainkan dapat bersama dengan OPD lain. Dengan itu, diharapkan bencana kekeringan dapat ditanggulangi,  ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top