Kebumen – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terus memberikan banyak manfaat dan kemudahan bagi masyarakat Indonesia. Program ini tidak hanya memberikan perlindungan kesehatan, tetapi juga memastikan akses layanan kesehatan yang komprehensif, adil, dan merata bagi penduduk Indonesia.
Salah satu peserta JKN asal Kebumen bernama Fitriatun Khasanah (28) merasakan langsung manfaat kehadiran program yang telah hadir sejak 2024 yang lalu
“Saya dan keluarga telah terdaftar menjadi peserta JKN sudah lama sekali, mungkin sudah sejak saya masih sekolah,” ucap Fitriatun Ketika ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Kebumen pada Rabu (18/09/2024).
Fitriatun menyampaikan bahwa selama menjadi peserta JKN, dirinya tidak lagi khawatir akan biaya pengobatan baik di puskesmas maupun rumah sakit. Adanya jaminan kesehatan dari pemerintah membuat Fitriatun tidak harus berpikir dua kali untuk pergi berobat ketika jatuh sakit.
“Kalau tidak punya kartu JKN, pasti akan keluar banyak biaya untuk berobat. Selama ini kalau keluarga sakit, tidak pikir lama-lama, kami langsung datang berobat,” tambah Fitriatun.
Saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan KC Kebumen, Fitriatun mengaku sedang menemani suaminya melakukan perubahan segmen kepesertaan dari Pekerja Penerima Upah (PPU) menjadi peserta segmen mandiri.
“Tadinya, iuran bulanan JKN suami saya ditanggung oleh perusahaan, namun setelah suami keluar dari perusahaan tersebut, kami memutuskan untuk mengalihkan kepesertaan menjadi peserta mandiri. Dan menyesuaikan dengan kondisi perekonomian keluarga, kami pilih kelas tiga,” ucapnya.
Ia mengaku meskipun harus mendaftar sebagai peserta mandiri, hal tersebut tidak menjadi masalah baginya, karena memiliki jaminan kesehatan merupakan sebuah keharusan bagi keluarga mereka. Menurutnya, memiliki jaminan kesehatan adalah hal yang sangat penting dan bersifat wajib.
“Dengan menjadi Peserta JKN, membuat saya dan keluarga merasa tenang untuk berobat, baik sakit ringan atau pun berat, tapi tentu saya berdoa semoga keluarga saya selalu sehat,” tambah Fitriatun.
Fitriatun juga menambahkan bahwa dengan menjadi peserta JKN, ia dan keluarganya juga dapat turut membantu mensukseskan Program JKN. Melalu konsep gotong royong dalam program JKN, iuran yang telah ia dan keluarganya bayarkan, dapat digunakan untuk membantu membiayai peserta lain yang sedang sakit.
“Kami paham bahwa dalam JKN ini ada saling subsidi dan saling membantu. Waktu kami sakit, biaya perawatan kami tentu dibantu peserta lain yang sehat. Tidak akan mampu kami bayangkan, iuran yang hanya 35 ribu sebulan, bisa mampu membiayai pelayanan di rumah sakit yang tentunya tidaklah kecil,” ungkapnya.
Tak luput, Fitriatun juga menceritakan pengalamannya beberapa waktu yang lalu saat menjalani persalinan dengan memanfaatkan Program JKN. Menurutnya, proses pengurusan administrasinya sangat mudah. Menurutnya, seluruh pelayanan dari fasilitas kesehatan yang pernah ia kunjungi juga sangat memuaskan. Selama menjadi peserta JKN, ia tidak pernah mengalami diskriminasi dalam menerima pelayanan medis di mana pun, tenaga medis yang melayaninya selalu ramah, tidak pernah menyulitkan, serta komunikatif.
“Dulu waktu lahiran anak saya yang pertama di RS PKU Muhammadiyah Sruweng, saya tidak dimintai pembayaran apapun lagi. Hanya dengan menggunakan kartu JKN, saya sudah bisa mendapatkan pelayanan yang sangat baik,” ucap Fitriatun.
Menurut Fitria, setiap penduduk Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang mudah, cepat dan setara. Oleh karena itu, Fitriatun menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk dapat terdaftar dan aktif membayarkan iurannya.
“Dengan memanfaatkan JKN, masyarakat Indonesia bisa berobat tanpa perlu mengkhawatirkan biaya. Tentunya dengan kualitas pelayanan yang baik,” pungkas Fitriatun.