• Berita Terkini

    Kamis, 05 September 2024

    Gelar Aksi di DPRD Kebumen, Penggiat Anti Korupsi Desak Usut Dugaan Korupsi Pasar dan RSUD


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Ratusan orang yang tergabung dalam Masyarakat Penggiat Anti Korupsi (PAK) Kebumen menggelar aksi demontrasi di depan Gedung DPRD Kebumen. Mereka menuntut penanganan dugaan kasus dugaan korupsi pembangunan Pasar Tumenggungan dan RSUD dr Soedirman Kebumen.

    Massa aksi yang sebagian besar menggunakan seragam Pemuda Pancasila itu akhirnya dipersilakan masuk ke Gedung DPRD untuk bertemu dengan pimpinan Dewan. 

    Namun sayangnya, tidak ada satupun pimpinan yang hadir. Sehingga mereka ditemui Anggota DPRD dari PAN Kurniawan, didampingi Khotimah (PKB) dan Agus Supriyanto (PKS).

    “Kami menyayangkan sekali, karena kita berharap pimpinan dewan ada yang hadir. Tapi mereka tidak ada di tempat. Padahal kita sudah memberi tahu lima hari sebelumnya,”  ujar Koordinator Aksi Sujud Sugiarto, Rabu (3/9).

    Sujud mengemukakan, pembangunan Pasar Tumenggungan pada 2012 diduga merugikan negara sebesar Rp 4 Miliar. Proyek tersebut menelan anggaran Rp 51.996.000.000. Adapaun PT yang digunakan disinyalir hanya dijadikan bendera saja.

    "PT yang melaksanakan pembangunan hanya pinjam bendera saja. Adapun yang mengerjakan proyek adalah pengusaha besar Kebumen,” tuturnya.

    Demikian pula pembangunan RSUD dr Soedirman. Proyek tersebut dibangun pada 2013-2014 dengan nilai kontrak Rp 104.736.111.000. Ini juga menggunakan PT yang sama. Sedangkan yang mengerjakan salah seorang pengusaha konstruksi di Kebumen. “Untuk pembangunan rumah sakit diduga ada kerugian negara Rp 5 miliar,” paparnya.

    Untuk Pasar Tumenggungan diduga ada kerugian negara karena tidak berfungsinya empat travelator, sesaat setelah diresmikan. Sedangkan untuk RSUD dr  Soedriman diduga ada kerugian negara Rp 5 miliar karena tidak berfungsinya incinerator.

    Sujud meminta kepada DPRD untuk segera berkirim surat ke Polda Jawa Tengah agar segera mengusut tuntas kasus tersebut. Pihaknya menilai Kebumen menjadi kabupaten termiskin karena pejabatnya yang koruptif.

    “Kebumen menjadi kabupaten termiskin karena selama ini APBD Kebumen hanya dinikmati seglintir orang saja. Tidak dimanfaatkan untuk mensejahterakan masyarakat,” jelasnya.

    Setelah dari DPRD, para pengunjuk rasa kemudian bergeser ke Pasar Tumenggungan. Di sana mereka membentangkan sepanduk 5 meter. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top