• Berita Terkini

    Senin, 16 September 2024

    Kasus HIV-AIDS Kebumen Capai 2.140 Kasus


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kebumen cukup mengkhawatirkan. Berdasarkan data Komisi Penanggulangan Aids (KPA), HIV-AIDS di Kabupaten Kebumen tahun 2003 sampai dengan bulan Juli 2024 terdapat 2.140 kasus.  Rinciannya, 981 kasus HIV dan 1.159 kasus AIDS.


    Data terbaru menyebutkan, ada penambahan kasus dari Januari sampai dengan Juli 2024 sebanyak 98 kasus. Yang makin mengkhawatirkan, kasus HIV-AIDS di kalangan pelajar dan mahasiswa cukup tinggi


    Pada tahun 2020 terdapat penambahan kasus HIV pada pelajar dan mahasiswa sebanyak 24 kasus, tahun 2021 terdapat 32 kasus, 2022 terdapat 44 kasus, tahun 2023 terdapat 52 kasus dan tahun 2024 sampai dengan Juli terdapat 54 kasus


    Hal itu terungkap dalam  kegiatan bimbingan teknis survei perilaku seksual berisiko pada pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Kebumen. 

    yang di gelar di Balroom Grand Kolopaking Kebumen, Kamis, (12/9/2024). Kegiatan yang diselenggarakan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Kebumen ini diikuti para guru SMA,SMK negeri dan swasta serta perguruan tinggi di Kabupaten Kebumen


    Kepala Bagian Kesra Kabupaten Kebumen, Tjahjo Sambodo sekaligus Sekertaris KPA Kebumen, mengatakan bahwa kasus HIV AIDS di Jawa Tengah terus bertambah di setiap tahunnya. 


    Begitu juga di Kabupaten Kebumen kasus HIV-AIDS menjadi salah satu masalah yang serius ditangani oleh Pemerintah Kabupaten Kebumen. 

    "Berbagai kebijakan telah diterbitkan untuk mendukung upaya Penanggulangan AIDS seperti Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV-AIDS, juga dengan kegiatan hari ini sebagai bentuk upaya deteksi dan pencegahan HIV Aids juga perilaku yang menyimpang bagi kalangan pelajar dan mahasiswa," katanya. 


    Tjahjo menjelaskan, tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh dari pengetahuan, sosial ekonomi, pola asuh, media sosial, dan lingkungan secara parsial dan stimulam terhadap perilaku seksual beresiko pelajar dan mahasiswa di Kabupaten Kebumen.

    "Upaya pencegahan dan penanggulangan HIV- AIDS terus dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kebumen. Namun mayoritas penambahan kasus HIV pada kalangan pelajar atau mahasiswa adalah dari faktor resiko homoseksual atau perilaku seks sesama jenis," katanya. 


    Tjahjo menjelaskan, beberapa faktor yang melatarbelakangi peningkatan kasus HIV Aids di Kabupaten Kebumen, diantaranya tingkat kerentanan tertinggi nada pada perilaku hubungan sesama jenis. 


    Namun, perilaku penyimpangan seksual tidak didapat dari gen kelahiran melainkan dari faktor resiko yang kurang tepat dari faktor lingkungan dan pola asuh yang salah dari keluarga.


    "Lesbian, Gay Biseksual dan Trangender (LGBT) ini dapat di cegah dari lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah serta pembekalan moral agama. Sehingga perlu adanya intervensi program secara menyeluruh pada semua sasaran terutama pada generasi muda, pelajar dan mahasiswa agar tercapai generasi muda bebas HIV," jelasnya.

    Ia berharap, dengan upaya ini diharapkan target three zero tahun 2030 nanti dapat tercapai, yaitu zero new HIV infection yaknk Zero infeksi baru HIV, zero AIDS related Death (Zero kematian terkait AIDS) and zero Discrimination for ODHA (Zero stigma dan diskriminasi Kepada Orang dengan HIV AIDS). "Mari Bersama-sama melawan HIV, agar 3 zero 2030 bisa tercapai," katanya. (fur)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top