KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Rapat pembahasan pembentukan Fraksi DPRD Kebumen pada Rabu (11/9) malam menemui jalan buntu. Ujungnya, PDI Perjuagan dan PPP memutuskan menarik kembali usulan komposisi fraksi. Kedua parpol tersebut menyatakan tak sepakat jika pembentukan fraksi tanpa berpegang pada prinsip proporsional.
Anggota DPRD Kebumen Bambang Sutrisno menyatakan, perjalanan lembaga dewan sedikit tertatih karena sampai sekarang belum ada pembentukan fraksi. Padahal menurut dia fraksi sebagai instrumen penting dalam merumuskan pimpinan definitif serta Alat Kelengkapan Dewan (AKD).
"Hari ini kami mencabut komposisi fraksi, karena ada kebuntuan komunikasi," kata Bambang, Kamis (12/9). Bambang pun cukup prihatin karena nyaris satu bulan pasca pelantikan dewan, fraksi tak kunjung terbentuk. Mestinya, kata dia, persoalan ini tak perlu terjadi jika pimpinan sementara sedari awal membuka diri dengan unsur partai politik.
"Kalau dulu PDI Perjuangan itu menginsiasi, bagaimana segera terbentuk fraksi. Semua anggota harus terakomodir. Orang partai kami ajak duduk bareng," ungkapnya.
Bambang berkata, banyak konsekuensi yang harus ditanggung jika pembentukan fraksi hingga AKD meleset dari target. Salah satunya tugas dan tanggungjawab anggota dewan otomatis belum bisa berjalan optimal.
"Bagaimana mau kerja, alkel juga belum terbentuk. Untung saja APBD perubahan 2024 sudah ketok palu," jelasnya.
Dia juga meminta, pembentukan fraksi ini tanpa ada muatan kepentingan Pilkada 2024. Bambang tak ingin kinerja lembaga legislatif terhambat hanya karena momentum pemilihan kepala daerah.
"Coba hilangkan dulu egosentris. Jangan pas ada pilkada jadi kubu-kubuan, itu beda konteks. Ini kan amanah rakyat," bebernya.
Sebelumnya, pada Rabu (11/9) malam para elit parpol hadir ke gedung dewan untuk membahas pembentukan fraksi. Namun, dalam rapat tertutup itu terjadi pembahasan cukup alot. Sejumlah parpol justru saling kunci dalam usulan pembentukan fraksi.
Sekretaris DPC PPP Kebumen Arif Mustofa menyatakan, pihaknya terpaksa menarik diri dalam konteks usulan pembentukan fraksi. Langkah ini diambil sampai ada keputusan bersifat kolektif kolegial.
"Harapan kami, partai yang tidak bisa berdiri sendiri itu membentuk dua fraksi dari partai gabungan. Biar lebih dinamis," kata dia.
Politisi PPP itu tak habis pikir pembentukan fraksi ini sampai berlarut-larut. Sebenarnya, kata Arif, pembentukan fraksi cukup simpel jika komunikasi antara pimpinan sementara dengan elit parpol terjalin cukup baik.
"Selama ini belum ada obrolan. Tiba-tiba langsung rapat, kan repot. DPRD Provinsi pelantikannya ada jeda hari dengan kabupaten, sekarang malah sudah tertata," pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan masih ada 3 partai yang belum memastikan komposisi fraksi di DPRD Kabupaten Kebumen diantaranya, PDIP, PPP, dan PAN.
Terpisah, Ketua DPC PDIP Kebumen, Saiful Hadi menyangkan lamabannya pembentukan Fraksi di DPRD Kabupaten Kebumen, dimana pembentukan fransi DPRD Provinsi yang dilantik belakangan sudah terbentuk.
Memang betul tadi 2 anggota dewan kader kami salah satunya pimpinan sementara mencabut surat yang sudah masuk ke DPRD Kabupaten Kebumen karena ada rencana perubahan formasi dan komposisi, katanya.
Saiful juga menyangkan kinerja pimpinan DPRD sementara yang punya tugas untuk membentuk fransi yang dalam rapat dalam pengambilan keputusan harus korum.
Kalau salah satu pimpinan sementara tidak masuk ruangan tidak bisa karena pimpinan kolektif kolegial minimal dua pimpinan, Ini sebagai kejadian luar biasa akibat komunikasi yang kurang kancar dari antar partai, terangnya.
Saiful berpesan, kepada masyarakat untuk dapat memilah dan membedakan antara momentum Pilgub dengan DPRD Provinsi dan Pilkada dengan DPRD Kabulaten.
Karena ini dua hal ini berbeda dan dua hal yang terpisah, hasil pileg itu suara rakyat yang harus dihargai dan dihormati, proses pembentukan franksi ujungnya pimpinan devinitif dan pembagian alat kelengkapan dewan, di provisi sudah clear karena menggunakan prinsip keadilan, yang menang jangan sewenang-wenang dan yang kalah jangan disiasiakan jadi siapapun partai pemenang berembug dengan partai ranking dibawahnya, jelasnya. (Fur/*)