KARANGANYAR(kebumenekspres.com)-Jika biasanya guru maupun siswa hanya dapat melihat tentang penanaman melalui layar kaca atau internet, namun tidak di SD Negeri 1 Wonorejo Karanganyar. Pasalnya pendidik, siswa dan paguyuban wali siswa mengikuti secara langsung pelatihan hidroponik di sekolah yang dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Pelatihan tersebut bertujuan membekali warga sekolah agar memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang hidroponik. Sehingga nantinya dapat berinovasi dalam bertanam baik di sekolah maupun di rumah. Khususnya tanaman pangan meskipun dengan lahan terbatas. Peserta juga mendapatkan pengalaman bagaimana mencampur komposisi pupuk kandang dan arang sekam.
Kepala SD Negeri 1 Wonorejo Ma’rifah SPd MPd menyampaikan kegiatan pelatihan diisi dengan mendatangkan narasumber Praktisi Hidroponik dari Kecamatan Gombong Adhi Wardhana.
Disampaikannya, SD Negeri 1 Wonorejo, sebagai salah satu sekolah Adiwiyata Kabupaten Kebumen, semoga dapat menginspirasi. Pihaknya berharap agar kegiatan berkaitan dengan kepedulian terhadap lingkungan dapat terus berkelanjutan.
“Selain untuk menanam sayur mayur sebagai bagian dari ketahanan pangan, hidroponik juga menjadi salah satu upaya penghijauan dan konservasi air. Dalam pekembangannya hidroponik juga dapat dilakukan menggunakan pupuk organik,” tuturnya.
Dalam kesempatan tersebut, Adhi Wardhana menjelaskan tentang pengertian hidroponik dan alasan adanya inovasi hidroponik dalam membantu masyarakat. Selain itu juga menambah sumber pangan dengan memanfaatkan lahan sempit.
“Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidropnik berarti budidaya tanaman yang memanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media,” jelasnya.
Untuk menunjang hidup dan berkembangnya tanaman, hidroponik dilakukan dengan memenuhi kebutuhan nutrisi atau unsur hara setiap tanaman. Sehigga meski tanpa tanah, tanaman dapat tumbuh dengan baik.
“Selain nutrisi unsur lain yang harus diperhatikan antara lain adalah kebutuhan oksigen, air dan sinar matahari. Larutan nutrisi terdiri dari berbagai garam pupuk yang dilarutkan ke dalam air dan digunakan sebagai sumber nutrisi bagi tanaman yang dibudidayakan secara hidroponik,” katanya.
Nutrisi untuk tanaman hidroponik disesuaikan dengan kebutuhan unsur hara setiap tanaman. Sehingga tanaman bisa optimal pertumbuhannya. Menanam dengan hidroponik dapat memanfaatkan barang bekas di sekitar sebagai medianya.
“Terdapat berbagai sistem hidroponik yang dapat dilakukan. Ini seperti sistem wick atau sistem sumbu, rakit apung, NFT dan beberapa lainnya,” paparnya.
Dalam pengisian acara, narasumber juga berinteraksi dengan siswa tentang sayuran dan mengajak mereka terlebih dahulu membayangkan jika sayuran kesukaan mereka dengan mudah diperoleh dari kebun sendiri. Siswa antusias mengikuti kegiatan. Narasumber juga mengajak siswa untuk gemar makan sayur agar lebih sehat.(mam)