KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Semakin mendekati pemilihan suara Pilkada 2024, suhu politik di Kebumen mulai memanas. Terbaru, mencuat kabar adanya dugaan gesekan antar pendukung
Salah satu relawan pemenangan pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kebumen nomor urut 02 Arif Sugiyanto-Ristawati Purwaningsih, Iwan Setiadi, mengaku mendapat intimidasi dari pendukung calon lain
Ia mengaku mendapat intimidasi dari pendukung Calon Bupati lain berinisial ET di depan Pendopo Kabumian belum lama ini. Intimidasi bermula dari debat di media sosial mengenai alasan Pjs Bupati Kebumen yang tidak menempati rumah dinas Bupati di Pendopo Kabumian.
Dalam perdebatan itu, Iwan menjelaskan alasan Pjs Bupati Kebumen tidak menempati rumah dinas Bupati di pendopo karena sedang ada renovasi rumah dinas Bupati Kebumen, sehingga untuk kenyamanan, Pjs Bupati memilih untuk tinggal di rumah dinas Wakil Bupati.
Namun, alasan itu tidak bisa diterima oleh ET. Untuk itu, dia mengajak membuktikan bersama di lokasi. "Karena tidak percaya, saya ajak untuk pembuktian secara live streaming di Pendopo. Kemudian kita sepakat untuk bertemu di pendopo dalam rangka pembuktian itu," kata Iwan.
Keduanya kemudian janjian bertemu di sekitar Pendopo Kabumian. Iwan yang berpawakan kecil dan kurus itu akhirnya datang ke depan pendopo sendirian mengunakan sepeda motor.
Di sana ET bersama temannya sekitar lima orang menggunakan mobil sudah menunggu di depan pendopo. "Terus saya samperin. Begitu saya ajak salaman, saya langsung diintimidasi.
Jadi belum sempat adu argumentasi, langsung diintimidasi. Dia bilang, ohh kamu yang namanya Iwan. Tahu apa kamu tentang Kebumen," kata Iwan menirukan dia. Iwan juga ditarik kerah bajunya.
Bahkan dalam pengakuannya, ia sempat digampar. Beberapa orang temanya pun ada yang ikut mendorong-dorong sambil melemparkan kata-kata kasar dan ancaman. Kunci motornya pun diambil sehingga ia tidak bisa langsung pergi.
Ia sempat meminta maaf jika komentarnya dirasa menyingung. Meski ia yakin komentarnya bisa dibuktikan. "Tapi sebenarnya komentar saya bisa dipertanggungjawabkan. Karena saya menyampaikan bahwa memang di pendopo sedang ada renovasi atau pembangunan, sehingga Pjs Bupati tidak memungkinkan tinggal di situ," tuturnya.
Tak lama setelah intimidasi itu, kunci motor Iwan akhirnya diberikan kembali. Karena ada teman ET dalam satu mobil yang melerai dan kemudian memintanya untuk pulang.
Iwan akhirnya pulang, sambil diberikan pesan agar tidak lagi membuat komentar atau status yang dianggap aneh-aneh atau menyerang Paslon Bupati yang didukung ET.
"Ya setelah itu temannya ada yang melerai, udah-udah lepas. Terus kunci motor saya dikasih, disuruh pergi. Sambil bilang: awas loh kalau bikin status lagi. Kamu tahu apa tentang Kebumen," katanya. (fur/*)