• Berita Terkini

    Selasa, 22 Oktober 2024

    Gus Afif Tidak Persoalkan Pemasangan Foto di Banner Paslon Lilis-Zaeni

     


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Pengasuh Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu Kebumen KH Afifudin Chanif Al-Hasani atau Gus Afif menanggapi tentang adanya pemasangan foto dirinya di Banner Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kebumen Nomor Urut 01 Hj Lilis Nuryani-H Zaeni Miftah (Lilis-Zaeni). 

    Hal tersebut disampaikan oleh Putra Pengasuh Ponpes Al-Kahfi Somalangu Gus Fauhan Fawaqi Al Hasani saat ditemui di Kantor DPC PKB Kebumen, Senin, (21/10). 

    Gus Fauhan yang juga sebagai Ketua Sementara DPRD Kebumen menyampaikan dirinya mendapat pesan dari ayahandanya, jika pihaknya tidak mempermasalahkan atau ridho terhadap pemasangan fotonya di baliho maupun banner Paslon 01 Lilis-Zaeni. Menurutnya, secara pribadi ayahnya tidak mempersoalkan. Selain itu Gus Fauhan juga meminta agar hal tersebut tidak menjadi polemik di tengah masyarakat.

    “Kalau yang berkaitan dengan foto di baliho yang sempat menjadi polemik di masyarakat, bapak (Gus Afif), tidak mempersoalkannya. Adapun terkait dengan penulisan yang kurang tepat, ya tinggal di betulkan saja,” tuturnya.

    Disampaikannya, Gus Afif merupakan Rois Syuriah NU dan tokoh publik. Beliau sifatnya mendoakan agar diberikan yang terbaik, untuk Kebumen. Hal ini pula diharapkan tidak menjadi polemik di masyarakat. 

    “Sebagai Rois Suriah NU dan tokoh publik bapak sifatnya hanya mendoakan semuanya. Jadi posisi bapak saat ini, semua didoakan yang terbaik,” ungkapnya.

    Disisi lain, Gus Fauhan juga menyayangkan adanya status Whatsapp dari seorang tokoh agama atau Gus yang menyinggung atau mendiskreditkan salah satu tokoh agama bahkan ulama besar di Jawa Tengah. Menurutnya hal tersebut seharusnya tidak terjadi. Terlebih ini keluar dari Gus pesantren yang semestinya selalau menjaga agar situasi tetap dingin. Apabila ada persoalan lebih baik dikomunikasikan dengan kepala dingin.

    Pihaknya juga mengajak, jelang pilkada ini agar seluruh tokoh dan masyarakat bisa menjaga kedamaian, bukan malah saling menjatuhkan satu sama lain. Pasalnya Pilkada berlangsung lima tahun sekali, namun persaudaraan dan persahabatan berjalan setiap hari.

    “Saya cukup menyayangkan terkait adanya status whatsapp dari seorang tokoh yang mendiskreditkan ulama. Saya mengajak masyarakay agar saling menjaga kedamaian jelang pilkada ini,” ucapnya, (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top