• Berita Terkini

    Minggu, 27 Oktober 2024

    Jatuh dari Pohon Kelapa, Penderes di Kebumen Tewas


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Nas dialami Sanmarta, kakek berusia 70 tahun, warga Desa Wonoharjo, Kecamatan Rowokele. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penderes kelapa itu meninggal, Sabtu (26/10), saat tengah melakukan rutinitasnya tersebut


    Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Menurut keterangan pihak keluarga, Sanmarta sempat berpamitan meninggalkan rumahnya untuk melakukan aktivitas rutinnya menderes kelapa di pekarangan milik warga lain, Jeminem yang berjarak sekitar 100 meter dari rumah korban.


    Sanmarta merupakan penderes yang sudah berpengalaman dan sering melakukan aktivitas ini sehari-hari. Namun, pada hari nahas tersebut, korban kurang berhati-hati saat memanjat pohon kelapa yang tingginya diperkirakan mencapai 12 meter. 

    Menurut saksi mata, Rusman, yang juga tetangga korban, ia mendengar suara benda jatuh dari ketinggian sekitar pukul 11.00 WIB. Merasa curiga, Rusman segera mengecek sumber suara tersebut dan menemukan Sanmarta sudah tergeletak di tanah dengan posisi telungkup.

    “Saya mendengar suara keras seperti ada sesuatu yang jatuh, lalu saya mendatangi lokasi. Saat sampai, saya melihat Pak Sanmarta sudah tidak bergerak,” ujar Rusman.

    Saat ditemukan, Sanmarta diperkirakan sudah meninggal dunia di tempat. Rusman segera memanggil warga sekitar untuk memberikan pertolongan, namun sayangnya, nyawa korban tidak dapat diselamatkan. 

    Kapolres Kebumen AKBP Recky melalui Plt Kasihumas Aiptu Nanang Faulatun menyampaikan, pihaknya tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban


    “Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, korban diduga meninggal akibat cedera setelah terjatuh dari ketinggian,” ungkap Aiptu Nanang.

    Sanmarta dikenal sebagai sosok yang ramah dan pekerja keras. Di usianya yang tidak muda lagi, ia masih aktif bekerja sebagai penderes untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Kepergian Sanmarta yang mendadak ini mengejutkan keluarga dan masyarakat Desa Wonoharjo.

    Aiptu Nanang menghimbau kepada masyarakat, terutama penderes kelapa, untuk lebih berhati-hati saat melakukan pekerjaan tersebut. Ia menekankan pentingnya menggunakan alat pengaman saat memanjat pohon kelapa, terutama bagi para penderes yang sudah lanjut usia.

    “Kami mengimbau agar para pekerja penderes menggunakan peralatan yang memadai dan selalu berhati-hati saat bekerja di ketinggian,” tambahnya.

    Kejadian ini menambah daftar panjang kecelakaan kerja yang dialami oleh penderes kelapa di wilayah Kebumen. Meski profesi penderes air nira merupakan salah satu mata pencaharian utama masyarakat pedesaan, risiko yang dihadapi para pekerja tidaklah sedikit.(*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top