• Berita Terkini

    Selasa, 01 Oktober 2024

    Panen Raya, Harga Cabai Anjlok




    KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Penantian panjang petani cabai untuk menikmati hasil panen, ternyata tidak terbalas dengan baik. Pasalnya disaat musim panen ini harga cabai anjlok. Harga cabai di tingkat petani kini hanya di angka Rp 10 ribu per kilogramnya. Padahal hasil panen sangat melimpah, dimana dalam sekali petik bisa mendapatkan 80 kg cabai.

    Hal tersebut, dialami oleh petani Cabai di Desa Setrojenar Buluspesantren. Petani di desa tersebut, kini sedang panen cabai dengan hasil yang bagus dan memuaskan. Sayangnya di tengah melimpahnya hasil panen, harga cabai justru anjlok.

    Dengan harga kisaran Rp 8 hingga Rp 10 ribu perkilogramnya, petani cabai tidak dapat menutup biaya produksi. Ini seperti kebutuhan pupuk dan juga pestisida. Petani berharap harga cabai bisa kembali mahal agar petani, bisa mendapatkan keuntungan.

    Salah satu petani cabai Supriyanto menyampaikan hasil panen sangat baik, cuma persoalannya kini adalah harga. Tanaman cabai sendiri membutuhkan perawatan yang tidak mudah. Tanaman harus tercukupi kebutuhan pupuk serta pestisida untuk menghalau hama. Terdapat pula perawatan lainnya seperti penyiraman. 

    Sekarang selain obat-obatan pestisida juga mahal.  Pupuk juga mahal ini kan menjadi kendala bagi petani. Kalau harga anjlok petani tentunya rugi,  tuturnya, sembari berharap harga dapat naik.

    Hal senada disampaikan pula oleh petani lainnya yakni  Muntingah. Pihaknya mengatakan saat ini banyak kendala dalam menanam cabai. Ini mulai dari lalat buah dan hama lainnya. Namun demikian dalam panen kali ini serangan hama tergolong sedikit. Tananam dan hasilnya bagus. Sayang harganya murah.

    Kalau sekarang buahnya baik. Kendala yang kadang dihadapi yakni lalat buah. Cabai saat ini kondisinya lagi bagus, sayang harganya murah. Panen pertama Rp 12 ribu dan kemari menurun menjadi Rp 10 ribu,  paparnya.

    Merosotnya harga cabai membuat kerugian bagi para petani.  Hal ini lantaran harga jual cabai tidak bisa untuk menutup biaya operasional pertanian. Petani berharap harga dapat kembali stabil.  (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top