KEBUMENEKSPRES.COM, PURWOREJO- Universitas Muhammadiyah Purworejo (UMPWR) untuk kali pertama mewisuda lulusan Program Magister (S2), yakni Magister Pendidikan Bahasa Inggris. Pada tahun akademik 2024/2025 ini, sebanyak 380 lulusan sarjana juga diwisuda dengan beragam predikat dan prestasi, salah satunya yang cukup menyita perhatian yakni lulusan tertua berusia 56 tahun.
Prosesi Wisuda Sarjana dan Magister Periode I Tahun Akademik 2024/2025 berlangsung di Auditorium UMPWR pada Selasa (22/10). Wisuda berlangsung khidmat dipimpin oleh Rektor UMPWR, Dr Teguh Wibowo MPd. Hadir antara lain perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, perwakilan Pjs Bupati Purworejo bersama jajaran Forkopimda, serta para pimpinan perguruan tinggi swasta di Purworejo.
Sebanyak 3 mahasiswa Magister yang diwisuda yakni Ambarwati Widyaningsih dengan IPK 4,00, Sutaryadi (IPK 3,98), dan Sri Purwanti (IPK 3,97). Sementara sebanyak 380 wisudawan Program Sarjana terdiri atas 249 Perempuan dan 131 laki-laki yang berasal dari 16 Program Studi (Prodi).
Rektor UMPWR menyebut, wisuda kali ini cukup spesial dan monumental karena menjadi yang perdana meluluskan mahasiswa Program Magister. Karena itulah, periodesasi wisuda yang seharusnya sudah lebih dari 60 angkatan lebih, disesuaikan menjadi periode I (satu).
“Perlu kami sampaikan bahwa UMPWR Sudah ada program magister yakni Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika. Kami berikan beasiswa 50 persen UTK alumni. Isya-Allah akan terus kita dorong untuk Prodi-Prodi lain membuka magister,” sebutnya.
Diungkapkan, wisuda kali ini juga spesial karna banyak lulusan berprestasi. Sebanyak 194 wisudawan lulus dengan predikat cumlaude. Sebanyak 48 mahasiswa yang memperoleh beasiswa KIP Kuliah juga berhasil lulus dengan tepat waktu pada wisuda periode ini.
“Selanjutnya ada pula 6 wisudawan yang dinyatakan lulus melalui jalur Non-Skripsi dan Non Ujian Skripsi, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu. Kami harapakan tahun depan ada lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Pada wisuda periode-periode sebelumnya, lanjut Teguh Wibowo, biasanya disampaikan wisudawan termuda. Namun, kali ini sengaja disampaikan identitas wisudawan dengan usia tertua. Dilihat dari segi usia, diperoleh data tentang usia wisudawan tertua yaitu atas nama Suranto, wisudawan kelas karyawan dari Program Studi Teknik Sipil Kelahiran di Purworejo pada tanggal 5 April 1968, saat ini berusia 56 tahun.
“Semoga ini bisa menginspirasi dan memotivasi,” lanjutnya.
Lebih lanjut Teguh Wibowo menyampaikan bahwa besaranya IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), tidaklah menjamin kemudahan-kemudahan setelah lulus. IPK tinggi merupakan bentuk bagian tanggung jawab kepada diri sendiri dan orang-orang
yang dibanggakan. Mengingat bahwa saat ini dunia kerja pada posisi – posisi tertentu menginginkan
kemampuan teknis langsung secara mumpuni. Namun, IPK yang bagus juga menjadi awal untuk lebih percaya diri, semisal saaat mendaftar pekerjaan yang menentukan persyaratan administratif,
“Setelahnya saudara mesti membuktikan skills saudara. Bagaimanapun kemudahan seseorang setelah lulus dan wisuda bukan ditentukan hanya oleh nilai IPK tinggi atau tidak. Tetapi dipengaruhi oleh empat faktor, yakni networking, relasi kerja, privilege, dan keberuntungan. Wisudawan tidak perlu resah, percayalah dan tetap optimis akan setiap takdir terbaik dari yang Allah SWT, tentunya dengan Ilmu dan Iman membuat kita percaya diri melalui hari demi hari meraih keutamaan dunia dan akhirat,” tandasnya.
Sementara itu, Pjs Bupati Purworejo, Endi Faiz Effendi, dalam sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Rita Purnama, menyampaikan apresiasi kepada UMPWR yang telah melahirkan lulusan-lulusan unggul yang berintegritas dan berdaya saing. Pihaknya berharap universitas ini terus menjadi garda terdepan dalam mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi nyata bagi pembangunan, khususnya di Kabupaten Purworejo.
“Untuk mewujudkan visi Purworejo Berdaya Saing 2025, keberadaan sumber daya manusia berkualitas yang ditopang tingkat kesehatan dan pendidikan yang memadai, merupakan salah satu syarat utama. Relevan dengan hal tersebut, keberadaan Universitas Muhammadiyah Purworejo diharapkan dapat mendukung terwujudnya visi tersebut,” tegasnya. (fur)