KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Bupati Kebumen non aktif, H Arif Sugiyanto mengucapkan keprihatinan yang mendalam atas musibah bencana alam banjir, tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Kebumen. Pihaknya juga mengaturkan duka yang mendalam kepada korban meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Desa Jemur Kecamatan Pejagoan Kebumen, Minggu (10/11).
Arif Sugiyanto mengatakan, masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terjadinya bencana alam memasuki musim penghujan, dimana curah hujan di Kabupaten Kebumen memiliki intensitas yang cukup tinggi.
"Kami turut prihatin atas musibah yang terjadi di beberapa wilayah Kebumen, juga duka yang mendalam kepada korban tanah longsor, semoga keluarga diberikan ketabahan," kata H Arif Sugiyanto.
Arif menambahkan, pihaknya menyarankan Badan Penanggulangan Bencana untuk segera memberikan bantuan para korban bencana dan kesehatan, selain itu juga secepatnya berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak untuk menangani jebolnya tanggul Kali Kemit.
"Secepatnya untuk bisa berkoordinasi dengan BBWS, karena sungai Kemit merupakan wewenang ari BBWS, agar tanggul cepat tertangani mengingat intensitas hujan yang tinggi, mudah-mudahan kejadian ini dapat terselesaikan dengan baik" jelas Arif yang saat ini sedang melaksanakan cuti menjadi Calon Bupati 2024-2029.
Seperti diketahui, hujan deras yang turun sejak Sabtu 9 November 2024 sekitar pukul 18.30 WIB di Kabupaten Kebumen menyebabkan banjir dan tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa titik.
Musibah banjir menimpa 7 kecamatan di 18 desa dengan 18 titik lokasi. Salah satunya di Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo akibat jebolnya tanggul Sungai Kemit dengan ketinggian air mencapai 30-50 cm.
“Tanggul yang jebol kira-kira lebarnya 20 meter. Awalnya semalam air yang meluap di sisi utara Jembatan Sembir. Tapi yang jebol malah tanggul di selatan jembatan,” kata salah satu warga, Minggu pagi 10 November 2024.
Selain banjir, bencana tanah longsor menyebabkan dua warga meninggal dunia, NN (27 tahun) dan MA (6 tahun) di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, akibat tertimbun longsoran.
Longsor juga terjadi di Desa Giripurno Kecamatan Karanganyar, di mana sebuah rumah rata dengan tanah akibat longsoran dan menyebabkan 4 orang luka ringan.
Selain dua bencana tadi, beberapa pohon dilaporkan tumbang di 11 titik pada 8 kecamatan. Seperti Desa Bagung di Kecamatan Prembun dan Desa Weton Wetan di Kecamatan Puring.
Hingga berita ini diturunkan, 3 korban luka ringan di Kecamatan Karanganyar saat ini telah dirawat di PKU Muhammadiyah Sruweng. Adapun untuk kerusakan masih dalam tahap pendataan. Sedangkan jumlah pengungsi banjir di Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo tercatat 150 orang. (fur)