KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Kebumen sejak 30 Oktober hingga 3 November 2024 telah mengakibatkan terjadinya bencana. Meski tidak ada laporan korban jiwa, bencana membuat aktivitas warga terganggu karena sejumlah fasilitas dan infrastruktur rusak
Salah satunya, jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Sruweng ambruk. Jembatan dengan panjang 12 meter tersebut menghubungkan Desa Klepusanggar dan Desa Tanggeran. Putusnya jembatan ini membuat akses dua wilayah terganggu.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kebumen Bagus Priyanto, mengatakan akibat kejadian ini, jembatan tidak bisa digunakan.
"Penyebabnya adalah hujan hujan yang turun di hulu. Sehingga semua material apa yang di hulu turun kebawah. Jembatan yang tersumbat, mengakibatkan tergerus pada posisi abodemen, sehingga runtuh. ujar Bagus Sabtu (2/11)
Menindaklanjuti hal ini, BPBD telah melakukan penanganan. "Bersama PUPR kita telah melakukan pembersihan puing dan juga sampah dampak dari banjir yang terjadi di jembatan tersebut," katanya
Di sisi lain, Bagus memaparkan, hujan lebat telah menimbulkan sejumlah bencana di Kebumen, dari tanah longsor dan pohon tumbang. Data BPBD menyebutkan, bencana terjadi di 28 titik lokasi mencakup 13 . Dari 28 titik lokasi, 18 diantaranya yaitu tanah longsor dan 10 angin kencang yang mengakibakan pohon tumbang.
Kondisi ini sejak 30 Oktober sampai 3 November, dari inventarisasi kami di Pusdalops terdapat 28 titik lokasi 18 tanah longsor dan 10 angin kencang. Tanah longsor terjadi di Desa Kaligending terdampak satu rumah dan mungkin ada beberapa sarana dan prasarana masyarakat yang terdampak juga, kata Bagus
Bagus menyebut, di Desa Kaligending Kecamatan Karangsambung, peristiwa tanah longsor menimpa bangunan yang merupakan tempat usaha milik salah seorang warga. Dalam peristiwa itu, pemilik usaha dilarikan ke rumah sakit karena mengalami patah tulang akibat tertimpa material longsor.
Longsor terjadi sekitar jam 14.00 WIB. Terdapat satu korban dan sudah dilarikan ke rumah sakit karena patah tulang di tempurung kaki, tertimpa material longsor, jelas Bagus.
Bagus menyampaikan selain tanah longsor, angin kencang akibat cuaca ekstrem menyebabkan pohon tumbang di beberapa titik. Seluruh kasus pohon tumbang telah berhasil ditangani, dan BPBD Kebumen telah menyalurkan bantuan logistik untuk membantu warga yang terdampak melakukan kerja bakti, serta memberikan dukungan material untuk perbaikan rumah-rumah yang rusak.
Berdasarkan pantauan dari BMKG, diprediksi wilayah Kebumen akan mengalami curah hujan tinggi pada bulan November- Desember. Untuk itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat di daerah rawan bencana untuk tetap siaga dan waspada.
Dari prediksi BMKG bahwa di bulan November-Desember untuk curah hujan cukup tinggi dan masyarakat diharap siaga dan waspada, ucapnya. (mam)