KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Seiring tingginya intensitas hujan, kejadian bencana juga semakin mengkhawatirkan di Kebumen. Terbaru, bencana longsor di Kecamatan Pejagoan bahkan menyisakan kisah memilukan
Ini setelah dua orang dilaporkan tertimbun tanah longsor yang menghantam rumah mereka pada Sabtu, (9/11). Dua korban masing-masing Novi Nugrahtati (27) dan anak kandungnya, Muhammad Abian (6)
Setelah pencarian keras melibatkan tim gabungan, dua korban ditemukan Minggu (10/11) pukul 10.35 WIB. Namun, keduanya sudah meninggal dunia
Jenazah Novi dan Febian ditemukan di bawah tumpukan tanah setinggi kurang lebih tiga meter yang menimbun rumah mereka. Penemuan ini terjadi saat alat berat yang dikerahkan dalam proses pencarian mulai mengangkat timbunan tanah di sekitar lokasi rumah yang tertimpa longsor.
Pencarian ini sempat terkendala oleh kondisi tanah yang labil akibat hujan deras yang melanda wilayah tersebut sejak Sabtu malam. Dalam kondisi tragis, jenazah Novi ditemukan dalam posisi seperti memeluk anaknya, Febian, seolah berusaha melindungi sang anak dari longsoran.
Komandan Tim Operasi SAR, Amin Riyanto mengatakan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Minggu (10/11) sekitar pukul 10.35 wib siang.
"Alhamdulillah tadi pada pukul 10.35 telah di ketemukan oleh Tim SAR Gabungan sang anak bernama Abian. Kemudian setelah dilanjutkan pencarian kembali, pada pukul 10.43 diketemukan korban Ibu Novi," kata Amin.
Diungkapkan Amin, kedua korban ditemukan berdampingan dan telah bergeser sejauh 10 meter dari titik lokasi sebelumnya yaitu di ruang keluarga.
"Setelah proses evakuasi anaknya disingkirkan untuk puing-puingnya, ternyata terlihat lagi ibunya, itu posisinya kalau dari rumah kurang lebih begeser sekitar 10 meter dari titik ruang keluarga jadi keluar dari batas rumah untuk kondisi korban meninggal dunia kedua-duanya," ungkapnya. "Korban pertama atas nama Abian (6) dapat dievakuasi pada pukul 10.35 wib dan korban kedua atas nama Novi (27) dievakuasi pada pukul 10.43 wib", ungkapnya
Setelah berhasil diangkat dari reruntuhan, jenazah Novi dan Febian langsung dievakuasi ke mushola terdekat. Evakuasi ini dilakukan dengan bantuan sejumlah relawan dari BPBD Kebumen serta aparat dari Polres Kebumen dan Kodim 0709 Kebumen.
Musibah berawal saat hujan lebat turun Sabtu di Kecamatan Pejagoan. Sekitar pukul 19.30 WIB, tetangga korban, Chazinatul, mendengar suara gemuruh diikuti longsoran tanah yang mengarah ke rumah korban. “Saat itu saya mendengar suara gemuruh yang sangat keras, lalu longsoran langsung menimbun rumah mereka,” ungkap Chazinatul.
Diduga tak sempat menyelamatkan diri, keduanya terkubur longsoran yang berasal dari lereng tebing di belakang rumah korban
Longsor juga terjadi di Desa Giripurno Kecamatan Karanganyar, di mana sebuah rumah rata dengan tanah akibat longsoran dan menyebabkan 4 orang luka ringan. Hingga berita ini diturunkan, 3 korban luka ringan di Kecamatan Karanganyar saat ini telah dirawat di PKU Muhammadiyah Sruweng.
Kapolres Kebumen AKBP Recky menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan di wilayah yang rawan longsor, terutama saat musim hujan tiba. “Kami mengimbau masyarakat di daerah perbukitan untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika ada tanda-tanda tanah bergerak atau kondisi lain yang mencurigakan,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga korban. Kejadian ini juga menggugah simpati masyarakat sekitar, yang berbondong-bondong datang untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban. Saat ini jenazah Novi dan anaknya, Febian, telah dikebumikan.
Sejumlah warga juga terlihat turut membantu tim relawan dalam proses evakuasi hingga penyerahan jenazah kepada pihak keluarga. Saat ini, pihak desa telah berkoordinasi dengan BPBD untuk mengantisipasi potensi longsor susulan di wilayah tersebut.
Di saat yang sama, Kapolres juga mengimbau masyarakat Kebumen untuk meningkatkan kewaspadaan saat musim hujan dan cuaca ekstrem, mengingat potensi bencana yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Selain longsor di Pejagoan, hujan deras yang melanda wilayah Kebumen pada malam minggu tersebut juga menyebabkan beberapa titik banjir.
Laporan dari Polres Kebumen mencatat adanya beberapa tanggul sungai yang dilaporkan jebol yaitu di Desa Sidomukti, Kecamatan Adimulyo, dan Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng, serta Sungai Karanganyar. Ketiga jebolnya tanggul ini menyebabkan luapan air yang membanjiri pemukiman warga di sekitar sungai.
Di Kecamatan Adimulyo, tanggul Sungai Kemit dilaporkan jebol, mengakibatkan air sungai meluap dan merendam rumah warga di Desa Sidomukti. Warga setempat terpaksa mengungsi sementara karena ketinggian air yang cukup mengkhawatirkan.
Situasi serupa juga terjadi di Desa Klepusanggar, Kecamatan Sruweng, di mana tanggul sungai di desa tersebut jebol, sehingga air sungai meluap dan merendam sejumlah rumah warga.
Selanjutnya di Kecamatan Karanganyar, juga terdapat beberapa titik banjir yang diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Karanganyar, hingga menggenangi Kelurahan Panjatan setinggi 1 sampai 2 meter. Beberapa warga setempat harus diungsikan karena peristiwa itu.
Sementara itu, di Desa Kejawang, Kecamatan Sruweng, Kali Kejawang meluap karena tidak mampu menampung debit air yang besar akibat curah hujan yang tinggi. Banjir lokal pun terjadi, mengakibatkan beberapa area pemukiman terendam air.
Pihak berwenang terus mengupayakan penanganan di lokasi-lokasi bencana dan berharap cuaca segera membaik agar evakuasi dan penanganan dampak bencana bisa berlangsung lebih cepat.Pjs Bupati Kebumen Boedyo Dharmawan mengunjungi lokasi bencana tanah longsor di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan. Ia mewakili Pemkab Kebumen menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban yang dinyatakan meninggal dunia karena tertimbun material longsor pada Sabtu malam (9/11).
"Pertama kami mewakili Pemerintah Daerah menyampaikan duka yang mendalam kepada keluarga korban atas musibah yang terjadi. Semoga almarhum dan almarhumah husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggal senantiasa tabah dan sabar," ujar Boedyo didampingi sejumlah pimpinan OPD.
Boedyo bersyukur, setelah dilakukan pencarian dari Sabtu malam, dua korban yang merupakan ibu dan anak ini sudah berhasil ditemukan oleh Tim SAR pada Minggu siang 10 November 2024. Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Alhamdulillah tadi korban sudah ditemukan," ujarnya. Selain mengunjungi, bencana longsor di Jemur, Boedyo bersama pimpinan OPD juga mengunjungi lokasi banjir akibat jebolnya tanggul sungai di dua tempat, yakni di Desa Sidomukti, Kecamatan Adimulyo, dan Kelurahan Panjatan, Kecamatan Karanganyar. Kondisi saat ini sudah mulai surut, dan tidak ada korban jiwa. Boedyo terus mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada dengan menghindari tempat-tempat yang rawan bencana longsor. Sebab, saat ini sudah masuk musim penghujan dengan intensitas yang cukup tinggi.
"Pesan saya untuk masyarakat yang tinggal di bawah tebing untuk lebih hati-hati, karena bencana bisa datang kapan saja. Bila perlu untuk sementara waktu mencari tempat yang lebih aman," ujarnya.
(*/mam/fur)