KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Hujan deras yang turun sejak Sabtu 9 November 2024 sekitar pukul 18.30 WIB di Kabupaten Kebumen menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa titik. Selain mengakibatkan korban jiwa, bencana juga membuat sejumlah warga harus dievakuasi karena banjir
Mengutip dari akun Pusdalops PB BPBD Kabupaten Kebumen, banjir menimpa 7 kecamatan di 18 desa dengan 18 titik lokasi. Salah satunya di Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo akibat jebolnya tanggul Sungai Kemit dengan ketinggian air mencapai 30-50 cm.
“Tanggul yang jebol kira-kira lebarnya 20 meter. Awalnya semalam air yang meluap di sisi utara Jembatan Sembir. Tapi yang jebol malah tanggul di selatan jembatan,” kata salah satu warga, Minggu pagi 10 November 2024.
Selain banjir, bencana tanah longsor menyebabkan dua warga meninggal dunia, NN (27 tahun) dan MA (6 tahun) di Desa Jemur, Kecamatan Pejagoan, akibat tertimbun longsoran.
Longsor juga terjadi di Desa Giripurno Kecamatan Karanganyar, di mana sebuah rumah rata dengan tanah akibat longsoran dan menyebabkan 4 orang luka ringan.
Selain dua bencana tadi, beberapa pohon dilaporkan tumbang di 11 titik pada 8 kecamatan. Seperti Desa Bagung di Kecamatan Prembun dan Desa Weton Wetan di Kecamatan Puring.
Hingga berita ini diturunkan, 3 korban luka ringan di Kecamatan Karanganyar saat ini telah dirawat di PKU Muhammadiyah Sruweng. Adapun untuk kerusakan masih dalam tahap pendataan. Sedangkan jumlah pengungsi banjir di Desa Sidomukti Kecamatan Adimulyo tercatat 150 orang.
Sementara itu, Kepala BPBD Kebumen Udy Cahyono mengatakan, hujan lebat disertai angin yang terjadi pada Sabtu malam kemarin telah mengakibatkan sejumlah wilayah di Kebumen mengalami tanah longsor dan banjir serta pohon tumbang.
Untuk tanah longsor paling parah terjadi di Jemur, Pejagoan, dan Desa Giripurno, Kecamatan Karanganyar. "Untuk longsor yang menimbun rumah ada di dua tempat, di Jemur dan Giripurno. Di Jemur korban meninggal dua orang, dan di Giripurno empat orang mengalami luka-luka," ucapnya.
Sedangkan untuk banjir di Sidomukti, Adimulyo dan Panjatan, Karanganyar terjadi akibat jebolnya tanggul sungai. Pemkab tengah melakukan upaya penanganan darurat dengan membendungnya kembali memakai karung yang diisi pasir. Beberapa warga ada yang terpaksa diungsikan.
"Untuk yang Kelurahan Panjatan ada 9 orang mengungsi, tapi sudah balik karena air sudah surut. Kemudian untuk yang di Sidomukti ada 150 warga yang mengungsi di tempat keluarganya," ucapnya. Petugas BPBD bersama Tim SAR, TNI, Polri dan relawan sampai saat ini masih di lapangan untuk membantu penanganan bencana dengan membersihkan material longsor dan banjir, serta menebang pohon-pohon yang tumbang. "Petugas kami pada musim-musim penghujan seperti sekarang ini kita siap siaga 24 jam," jelasnya.
Tak hanya itu, Pemkab, kata dia, juga turut memberikan bantuan permakanan untuk masyarakat yang terkena bencana. Termasuk memberikan bantuan material kepada warga yang rumahnya rusak karena longsor ataupun terkena pohon tumbang. "Saat ini kita masih melakukan pendataan," tandasnya. (Fur)