KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Fenomena air Telaga yang tiba-tiba habis dalam waktu se malam menghebohkan warga Kebumen. Bagaimana tidak air telaga seluas satu hektare tersebut tiba-tiba kering kerontang dan menyisakan lubang besar dengan diameter kisaran 20 meter, yang menyedot semua air hingga kering.
Peristiwa tersebut terjadi di Telaga Blembeng Desa Watukelir Ayah, beberapa waktu lalu. Air di Telaga ini secara tiba-tiba kondisinya kering akibat tersedot habis ke dalam lubang yang mengaga di dasar telaga.
Kejadian habisnya air telaga sempat menghebohkan warga pun Kebumen. keringnya air Telaga menjadi tontonan bagi masyarakat, karena sempat viral di media sosial.
Warga setempat pun mengaku khawatir adanya kejadian tersebut. Rasa takut dan cemas, dimana warga khawatir lubang di tengah telaga akan semakin meluas. Sebelum mengering dengan tiba-tiba, telaga seluas satu hektare biasa digunakan warga untuk tempat pemancingan dan memiliki kedalaman hingga delapan meter
Kepala Desa Watukelir Samijo menyampaikan awal terjadinya jebolnya mbung tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Dimana warga kaget yang tiba tiba tidak ada air. Lantas salah satu warga ada yang nelpon Warga Watukelir bahwa barangkali blembeng itu amblas. Setelah dicek ternyata sedang proses pengamblasan dan kemudian kering.
Sebelumnya air penuh air dan normal. Kemudian dalam satu malam, kering dan terdapat lubang besar, jelasnya.
Salah satu warga Watu Kelir Purnomo menyampaikan biasanya air telaga penuh dan digunakan untuk memancing. Namun kali ini air hilang masuk dalam lubang. Terjadinya ambles ini baru kali pertama terjadi. Semoga dapat kembali seperti semula, katanya.
Menanggapi hal tersebut Peneliti Ahli Utama BRIN Kebumen Bidang Gelologi Chusni Ansori menyampaikan sebenarnya fenomena itu telaga itu dari sudut pandang atau kontek geologi adalah hal biasa. Ini sering kali disebut dengan istilah Sinkhole
Telaga Blembeng berada di Kawasan Kars Gombong Selatan yang isinya adalah batuan gamping. Batu gamping sendiri sifatnya mudah larut. Dibawat telaga banyak terdapat sungai tanah, paparnya.
Dijelaskan pula, Telaga Blembeng berada di sekitar cekungan atau doline diantara bukit-bukit kecil. Dalam hal ini telaga berada di lembah atau cekungan tanah. Telaga terjadi karena celah doline, atau pori-pori atau lubang-lubang pada tanah tertutup tanah lumpur akibat pelapukan. Sehingga air terkumpul dan terbentuk telaga.
Namun demikian di bawah telaga terdapat banyak lubang, mengingat area tersebut adalah kawasan kars yang merupakan batuan gamping. Batuan gamping sendiri dapat hancur saat terkikis air dalam waktu yang lama. Sehingga akan tercipta lubang di bawah telaga.
Saat dasar telaga bocor, air akan terserap semuanya. Ini bisa jadi menuju sungai bawah tanah atau mengisi cekungan yang berada di bawah telaga tersebut. Bisa jadi nantinya lubang akan tertutup secara alami dan telaga akan kembali terisi air. Namun itu umumnya membutuhkan waktu lama, ucapnya. (mam)