KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Selain disambut baik oleh para petani, musin hujan ternyata juga menjadi berkeh tersendiri bagi pengrajin bubu atau alat penangkap ikan tradisional di Kebumen. Pasalnya si musim hujan ini, permintaan melonjak. Alhasil pengrajin bubu pun kebanjiran pesanan dari berbagai daerah.
Bubu atau wuwu merupakan alat berbentuk bulat lonjong yang biasa digunakan masyarakat untuk mencari ikan. Ini umumnya dipasang di aliran sungai. Alat tersebut dinilai lebih ramah lingkungan, karena tidak menggunakan racun.
Salah satu pengrajin bubu terdapat di Desa Desa Grujugan Petanahan, yang dengan trampil membuat bubu untuk memenuhi pesanan pelanggan. Dimana bahan utama bubu sendiri, terbuat dari bambu yang dirakit sedemikian ruma sehingga dan dibentuk lonjong membulat agar ikan bisa terperangkap didalamnya ketika diletakkan di aliran sungai.
Ikan yang sudah terjebak tidak akan dapat keluar kembali. Sebab depan mulut atau pintu masuk bubu terdapat penyekat yang menyebabkan ikan tidak dapat kembali keluar setelah masuk. Di musim hujan ini pengrajin dapat membuat hingga 40 bubu setiap minggunya. Ini pun selalu habis dipesan oleh pelanggan.
Pengrajin bubu di tersebut mematok harga hingga Rp 25 ribu untuk satu unit bubu dengan ukuran 65 x 17 centimeter. Dimana setiap batang bambu, bisa dibuat hingga tiga buah bubu. Menurut pengrajin, pembuatan bubu tidaklah sulit, karena para pengrajin sudah berpengalaman dalam membuat berbagai macam kerajinan dari bambu.
Pengrajin Bubu Alat Penangkap Ikan Suryadi menyampaikan musim hujan juga berarti musim hujan. Dimana di perairan baik sungai selokan maupun sawah ikan akan melimpah. Bubu menjadi salah satu alat menangkap ikan yang efektif dan ramah.
Pasarannya biasanya kalau musim hujan banyak pesanan. Ramai kalau sudah musim ikan. Permintaan juga datang dari luar Kebumen seperti Pituruh Purworejo dan lainnya, jelasnya.
Disampaikannya, pemasangan bubu biasanya mengukuti aliran air. Dimana ikan secara umum akan bergerak melawan arus. Adapula yang memberi umpan pada bubu. Ikan yang berhasil masuk akan terjebak dan tidak akan keluar lagi. (mam)