• Berita Terkini

    Minggu, 08 Desember 2024

    Yayasan Amalan Bakti Ekata Komitmen Lestarikan Budaya




    GOMBONG(kebumenekspres.com)-Yayasan Amalan Bakti Ekata (YABE) merayakan satu dekade perjalanannya melalui acara bertajuk “Temu Kenali Gombong”. Acara yang berlangsung pada Jumat-Sabtu (6-7/12) itu dilaksanakan di Roemah Martha Tilaar Gombong (RMT). 

    Momentum tersebut menjadi penting bagi YABE untuk menegaskan kembali misi utamanya yakni memberdayakan masyarakat sekaligus wujud nyata YABE melestarikan budaya sebagai identitas bangsa.


    Selama 10 tahun terakhir, YABE telah aktif mendukung berbagai inisiatif yang mengangkat kekayaan budaya lokal dan meningkatkan kapasitas komunitas. Melalui berbagai kolaborasi. Ini  dengan pemerintah daerah, non-governmental organization (NGO), institusi pendidikan maupun dengan komunitas, YABE turut mempromosikan keindahan seni budaya dan turut membantu peningkatan ekonomi kreatif lokal.


    Dalam Perayaan 10 tahun tersebut YABE mempersembahkan serangkaian kegiatan inspiratif. Ini seperti tur pameran 10 Tahun YABE, diskusi dengan tokoh masyarakat, pertunjukan dongeng dan sendratari tradisional. 

    Selain itu pameran 10 Tahun YABE menampilkan dokumentasi perjalanan YABE melalui zine film dokumenter tentang Gombong, instalasi wall of wishes, pojok Ruang Belajar Alex Tilaar, serta pojok donasi bagi peserta yang ingin berkontribusi mendukung YABE. 

    Roemah Martha Tilaar, sebagai salah satu ikon budaya di Gombong, turut mengambil bagian penting dalam perayaan tersebut. Sebagai rumah heritage yang menghidupkan kembali sejarah dan tradisi lokal. Roemah Martha Tilaar menjadi tuan rumah sejumlah kegiatan, termasuk pameran 10 tahun YABE, diskusi dengan tokoh masyarakat, pertunjukan dongeng, dan sendratari. Keikutsertaan Roemah Martha Tilaar pada acara ini menjadi simbol nyata kolaborasi antara seni budaya, komunitas, dan upaya pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.

    Ketua Yayasan Amalan Bakti Ekata, Wulan Tilaar menyampaikan, “Melalui ‘Temu Kenali Gombong” pihaknya berharap dapat menginspirasi kolaborasi lintas komunitas yang berkelanjutan. Ini merupakan bentuk nyata komitmen kami untuk mendorong pelestarian budaya lokal sekaligus memperkuat kemandirian masyarakat.

    “Acara ini juga dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, komunitas budaya, hingga pelaku usaha lokal, yang bersama-sama mendukung terciptanya pengembangan masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Dengan tema “Temu Kenali Gombong”, YABE mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengenal lebih dekat budaya dan potensi lokal, sekaligus menjadikannya sebagai fondasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. YABE percaya bahwa pelestarian budaya tidak hanya tentang menjaga tradisi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat melalui inovasi berbasis kearifan lokal.

    Melalui acara ini, YABE optimis dapat memperluas pengaruh positif, menjangkau semua lapisan masyarakat, serta terus menjadi mitra strategis dalam membangun masyarakat yang harmonis, sejahtera, dan berdaya saing, dengan terus melestarikan budaya Indonesia.

    “Beragam kegiatan dilaksanakan mulai dari talk show inspiratif yang menghadirkan Wulan Tilaar Selaku Ketua Yayasan Amal Bakti Ekata, perwakilan Pemerintah Kabupaten Kebumen, Sahabat Roemah Martha Tilaar, dan Reza Adhiatma selaku Direktur Eksekutif YABE,” ungkapnya.

    Selain itu dilaksanakan pertunjukan dongeng anak. Pada kesempatan tersebut dibuka sesi untuk berbagi pengalaman seni mendongeng yang dihadiri oleh para pegiat seni. Tidak hanya itu saja, akan dilaksanakan juga workshop dan sharing session yang mendukung UMKM lokal.

    “Ini diantaranya adalah kreasi manik dan resin serta melukis dengan pigmen bumi. Kedua sesi ini memberikan kesempatan untuk peserta mempelajari teknik seni sekaligus menjajaki kesempatan untuk mengembangkannya menjadi usaha kreatif lokal,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top