• Berita Terkini

    Jumat, 03 Januari 2025

    Gara-gara "Rokok Lintingan Beracun", Dua Warga Kebumen ini Dibawa ke Puskesmas


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Apes benar nasib Abdul (49) warga Desa Banjareja, Kecamatan Kuwarasan, dan Tomy (45) dari Kelurahan Plarangan, Kecamatan Karanganyar ini


    Bagaimana tidak. Gara-gara rokok lintingan atau biasa disebut tingwe, mereka terpaksa dilarikan ke Puskesmas


    Kapolres Kebumen, AKBP Recky, mengungkapkan kejadian berawal saat keduanya mengonsumsi rokok lintingan di rumah Tomy di Kelurahan Plarangan Kamis, 2 Januari 2025, sekitar pukul 16.00 WIB  .  


    Tak lama berselang, mereka menunjukkan gejala serius seperti pusing, mual, sesak napas, dan hilang kesadaran usai mengonsumsi rokok lintingan. Dugaan sementara, mereka menghisap rokok lintingan atau tingwe yang diduga mengandung tembakau gorila


    Alhasil, dua korban harus dilarikan ke Puskesmas Karanganyar.  "Kondisi keduanya kini sudah mulai stabil, namun kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," kata AKBP Recky, Jumat 3 Januari 2025.


    Kepada polisi, Abdul menuturkan, rokok lintingan tersebut diperoleh dari temannya yang bernama Gober. Saat memberikan rokok, Gober menyebut bahwa rokok tersebut adalah rokok sintetis atau tembakau gorila. Tanpa menyadari efeknya, Abdul menerima rokok itu dan membawanya ke rumah Tomy.  


    Setibanya di rumah Tomy, keduanya mulai menghisap dua batang rokok lintingan pemberian Gober secara bersama-sama. Tak lama setelah itu, mereka merasakan pusing hebat dan sesak napas hingga akhirnya kehilangan kesadaran.

    Tim medis yang menangani korban menyebut bahwa gejala yang dialami Abdul dan Tomy sesuai dengan efek samping dari penggunaan tembakau gorila, yang dikenal berbahaya bagi tubuh. 

    Tembakau jenis ini mengandung zat kimia sintetis yang dapat memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan efek halusinasi hingga kehilangan kesadaran.  

    Polres Kebumen kini sedang menyelidiki asal-usul tembakau gorila yang digunakan dalam rokok lintingan tersebut. "Kami sedang mencari tahu siapa pemasok tembakau ini dan bagaimana distribusinya hingga sampai ke tangan korban," ujar AKBP Recky. 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top