• Berita Terkini

    Jumat, 03 Januari 2025

    Wacana Pengembangan Wilayah Jawa Selatan Bisa saja Terealisasi, Asal..


    KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten (Bappeda) Kabupaten Kebumen, Bahrun Munawir turut angkat bicara soal isu dan wacana pembentukan provinsi baru bernama Jawa Selatan yang sempat menjadi perbincangan hangat warga Kebumen di media sosial. 


    Menanggapi wacana atau gagasan tersebut, Bahrun Munawir menegaskan, hingga saat ini, pihaknya masih mengacu pada kebijakan pemerintah pusat yang masih memberlakukan moratorium usulan pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) 

    .

    Jadi, gagasan pembentukan provinsi baru bernama Jawa Selatan dengan Kebumen sebagai ibu kotanya, masih belum memungkinkan untuk saat ini. Kalaupun hendak direalisasikan, masih membutuhkan kajian mendalam. 


    Yang pasti, ujar Bahrun, Kebumen ia nilai layak dan memenuhi persyaratan bila nantinya ditetapkan sebagai ibu kota Jawa Selatan. Ini bila mengacu dari faktor sejarah dan arah perkembangan kebijakan terbaru pemprov Jawa Tengah

        Sejarah menunjukkan, sebelum era perang Diponegoro persisnya sebelum tahun 1825, daerah-daerah di selatan jawa ini terdiri dari beberapa kadipaten-kadipaten


    Usai Perang Diponegoro berakhir, kadipaten-kadipaten ini kemudian digabungkan. Kabupaten Kebumen sendiri merupakan gabungan 3 wilayah, yakni Kadipaten Panjer, Ambal dan Karanganyar. Hal itu membuat Kabupaten Kebumen memiliki potensi yang besar dan strategis


    "Itu artinya apa, jadi setelah 1830 pasca perang Diponegoro Kebumen masuk Karesidenan Bagelen bukan Karesidenan Kedu, karena dari 5 Afdeling itu 3 diantaranya bergabung menjadi Kebumen, ini yang membuat Kebumen memiliki potensi yang besar dan beragam, baik dari sisi dialektika yang berbeda dan budaya bermacam-macam dari 3 wilayah tersebut," kata Bahrun.


    Selain faktor sejarah, kebijakan dan pemerintah pusat dan provinsi memungkinkan hal tersebut terwujud.  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, lanjutnya, tengah membuat rencana 9 wilayah pengembangan pertumbuhan ekonomi baru.


    Dalam rencana tersebut, Kabupaten Kebumen bakal digabungkan dengan Purworejo menjadi Keburejo. Ini berbeda dengan saat ini, dimana Kebumen tergabung dalam wilayah Barlingmascakeb (Purbalingga, Banyumas,Cilacap)


    "Pemerintah provinsi menilai ada akselerasi percepatan pembangunan untuk Kebumen dan Purworejo karena memiliki peluang yang tinggi untuk perkembangan wilayah selatan, seperti aksesibilitas yang dekat dengan Bandara NYIA di Kulon Progo, akses kereta api, jalan lingkar selatan. Maka, sangat memungkinkan pemerintah provinsi kemudian mendesain kebumen sebagai daerah yang sangat potensial berkembang di wilayah selatan."


    Hal itu, lanjut Bahrun, tentu senada ada isu dan wacana gagasan DOB Jawa Selatan dengan Kebumen sebagai ibu kotanya. "Nanti kita lihat, " ujarnya

    Namun demikian, masih kata Bahrun, untuk menetapkan ibu kota dan kawasan Daerah Otonomi Baru (DOB) banyak hal yang harus dikaji, baik dari sisi pengembangan wilayah, sisi jarak kabupaten yang akan bergabung antara terdekat dan terjauh.

    "Untuk menjadikan DOB, banyak hal yang harus dikaji, selain harus ada usulan juga aksesibilitas menjadi hal yang utama, juga kesiapan sarana prasarana pendukung," ujarnya.


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top