KEBUMEN – Rina Widianingsih (20) warga Desa Karangkembang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen baru-baru ini merasakan langung manfaat dari Program JKN. Diketahui ia mendadak mengalami mual disertai demam tinggi.
Rina yang merupakan peserta JKN segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) mengaku tidak menemui kendala apapun saat mengakses pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan. Menurutnya, saat ini masyarakat tidak perlu lagi khawatir berobat menggunakan Program JKN. Ia merasa tidak ada lagi penumpukan antrian, pelayanan cepat dan juga memuaskan. Dokter yang memeriksanya pun memberikan penjelasan dengan sehingga dapat dengan mudah ia mengerti.
“Pengalaman beberapa waktu lalu saat berobat di faskes 1, rasanya senang dan puas dengan pelayanan menggunakan Program JKN ini. Saya bisa ambil antrean online dari rumah sehingga saya tidak perlu lama-lama menunggu disana,” ungkap Rina di tempat kerjanya di Kebumen pada Selasa (14/01).
Selain pengalaman dirinya dalam menggunakan JKN, Rina juga mengaku pernah mendampingi sang ayah menjalani perawatan rawat inap di salah satu rumah sakit di wilayah Kebumen. Menurutnya, selain proses administrasinya sangat mudah dan tidak berbelit-belit, kualitas pelayanannya juga sangat baik. Mulai dari layanan di UGD sampai layanan di kamar rawat inap, ia mengaku puas.
“Salah satu pengalaman yang paling saya ingat adalah waktu di bagian pendaftaran UGD rumah sakit. Karena saking paniknya, saya lupa tidak bawa dokumen apapun. Untungnya pendaftaran administrasi saat itu hanya dibutuhkan verifikasi NIK di KTP saja. Saya sangat bersyukur akan hal itu,” ucapnya.
Lebih lanjut Rina menceritakan bahwa selama mendampingi sang ayah yang dirawat di rumah sakit, ia tidak pernah merasakan ada diskriminasi atau perbedaan pelayanan. Ia juga menepis adanya isu pembatasan waktu rawat inap sebagaimana isu yang merebak di luar ataupun di media sosial. Menurutnya, masyarakat harus bisa menyaring informasi yang beredar karena tidak sepenuhnya dapat dipercaya kebenarannya.
“Sudah sering dengar isu-isu tentang hal-hal negatif dari JKN. Saya tidak begitu saja percaya karena saat ini banyak beredar isu hoax. Nyatanya apa saya rasakan justru sebaliknya, semua terasa begitu mudah dan tidak ada masalah apapun saat menggunakan JKN,” tambah Rina.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, ia mengapresiasi Prorgam JKN yang telah diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Ia juga mengaku sangat terbantu dengan kehadiran program JKN ke tengah-tengah masyarakat. Melalui Program JKN, pemerintah berusaha untuk meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan keadilan dalam pelayanan kesehatan masyarakat Indonesia.
“Menjadi peserta Program JKN saat ini bukan karena kewajiban tetapi karena kebutuhan. Kita tidak akan tahu kapan jatuh sakit. Jika kita sakit, berapa biaya yang akan kita keluarkan untuk berobat. Program JKN ini lah satu-satunya harapan bagi kita semua untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan jumlah iuran yang sangat terjangkau,” ucap Rina.
Saat dikonfirmasi terkait kemudahan akses layanan administrasi JKN, Rina memberikan isyarat dua jempol. Ia mengaku tidak merasakan kesulitan apabila hendak mengakses informasi seputar Program JKN. Untuk memastikan kepesertaannya aktif, ia dapat dengan mudah mengeceknya melalui kanal layanan PANDAWA (Pelayanan Administrasi Melalui Wahtsapp) di 08118165165. Selain PANDAWA, ia juga telah mendownload aplikasi Mobile JKN yang telah beberapa kali ia manfaatkan.
“Aplikasi Mobile JKN merupakan salah satu aplikasi yang sering saya akses. Salah satunya untuk ambil antrean online waktu berobat kemarin. Aplikasinya sangat mudah digunakan dan banyak fitur-fitur lainnya yang sangat membantu. Rugi banget kalau belum unduh aplikasi ini,” tutupnya.