KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Pengamat kebijakan Kabupaten Kebumen, Dr Imam Satibi mendukung rencana pemusatan wilayah (aglomerasi) Kebumen Purworejo (Kaburejo). Bila rencana ini terwujud, Imam Satibi mengatakan, akan menguntungkan bagi percepatan pembangunan, khususnya di Kebumen
"Aglomerasi keburejo atau aglomerasi yang lebih besar misalkan dengan kabupaten Jawa Selatan tentunya akan memberikan kemudahan dalam mengeksekusi program program strategis nasional yang efek dominonya akan memberikan dampak positif bagi daerah," ujar Rektor IAINU Kebumen tersebut, dihubungi kemarin (27/2/2025).
Dampak positif itu, bisa meliputi banyak bidang. Khususnya di bidang ekonomi, ujar dia, aglomerasi bakal mendorong ekonomi biru [maritim] sebagai solusi pengentasan kemiskinan.
Aglomerasi juga menjadi jawaban atas beban yang harus ditanggung masing-masing wilayah. Seperti misalnya akses pelayaran yang harus diatasi secara parsial oleh masing-masing kabupaten pasti akan sangat berat dan boros pembiayaan. Nah, aglomerasi bisa menjadi solusi dari hal tersebut.
"Jika terjadi kebersamaan dengan kabupaten pinggir laut samudera, saya yakin akan menjadi kemanfaatan besar," imbuh Imam Satibi lagi.
Di isu lain misalkan tentang akses transportasi darat ekonomi. "Jika dibuka menuju Yogya dan Jakarta secara efektif tentunya berdampak ke industri lokal meningkat," katanya
Pun demikian soal akses permodalan melalui perbankan selama ini menjadi yang menjadi hambatan akan teratasi. "Kebumen dan sekitarya menurut saya berat bisa berkembang jika hanya mengandalkan propinsi jawa tengah semata," katanya
Disamping karena faktor jarak yang jauh, selama ini pembangunan Jawa Tengah hanya bertumpu di Pantura Raya dan Solo Raya. "Disinilah perlu kebersamaan kabupaten Kebumen dan sekitarnya mengkonsolidasikan programnya secara integral dan terpadu berdasarkan potensi daerah yang sama dan tantangan permasalahan yang sama," ujar Imam.
Sebelumnya, Kepala Bappeda Kebumen, Bahrun Munawir, menyampaikan pihaknya tengah menggodok rencana pengembangan wilayah ekonomi baru Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Purworejo (Keburejo). Saat ini, dalam tahap kajian
Bahrun Munawir, menyampaikan wilayah pengambangan ini masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi Jawa Tengah.
Keburejo diarahkan pengembangannya pada perwujudan perkotaan Kebumen sebagai pusat kegiatan wilayah serta menyelaraskan Pembangunan Kawasan Perkotaan Purworejo-Kutoarjo dengan kawasan Bandar Udara Internasional Yogyakarta (YIA) di Kabupaten Kulon Progo
Dalam RPJP Provinsi Jawa Tengah juga mencantumkan perlunya wilayah yang berpotensi menjadi pergerakan ekonomi baru.
Dalam hal ini Prembun dinilai memenuhi syarat. Dimana Prembun merupakan pintu gerbang Kebumen dari sisi timur yang saat menjadi aktivitas pergerakan ekonomi.(cah)