KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Pemerhati Kebijakan Kabupaten Kebumen, Achmad Marzoeki berperndapat Pemkab mengevaluasi kembali kebijakan jalan satu arah (one way). Terlepas akan dipertahankan atau diubah, Achmad Marzoeki mendorong Pemkab melakukan kajian yang cukup.
Dalam hal ini, Achmad Marzoeki mendorong Bupati dan Wakil Bupati baru dapat melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan.
"Yang pasti perlu dievaluasi kembali, melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan," ujar Achmad Marzoeki saat menjawab pertanyaan media soal kebijakan jalan satu arah
Jangan sampai, ujar Achmad Marzoeki, mengulangi proses kebijakan jalan satu arah yang berlaku saat ini. Menurutnya, kebijakan jalan satu arah ini dulunya hanya mempertimbangkan para pelaku usaha di sepanjang jalur jalan searah. Namun mengabaikan kepentingan pengguna jalan.
Masih Achmad Marzoeki, kebijakan ini tidak melalui persiapan dan rencana yang matang. Bahkan terkesan "dipaksakan" .
"Dulu tidak ada kajian, selesai uji coba langsung ditetapkan. Sekarang mohon maaf saja, perubahan itu ternyata karena banyak proyek yang kemudian dibuat mengiringi perubahan tersebut, yang tidak terlalu mendesak untuk dilaksanakan," ujarnya.
Kebijakan jalan satu arah ini juga cukup merepotkan. Achmad Marzoeki lantas mencontohkan pengalamannya. "Saya sebagai orang Kauman, kasihan melihat orang-orang tua yang menggunakan kendaraan ke Masjid Agung jadi ada yang nekad melawan arah, setiap datang waktu salat. Masa mau beribadah malah melanggar aturan," ujarnya.
"Kalau secara pribadi saya tidak terdampak, mau dibuat jalan searah atau dua arah. Yang terdampak paling relasi yang mau ke rumah saya," imbuhnya. (cah)
