KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sudah lima bulan lebih, persisnya sejak 17 Oktober 2024, Pasar Wonokriyo, Kecamatan Gombong terbakar. Namun hingga Februari 2025 ini, pedagang belum tahu kapan kios dan los mereka bakal dibangun kembali.
Salah satu pedagang Sri (36), mengungkapkan, hingga kini belum ada informasi dari Pemkab Kebumen soal pembangunan kembali kios dan los yang terbakar. "Belum tahu, Mas. Masih belum ada informasi," ujarnya ditemui di tempat relokasi pedagang korban kebakaran, Sabtu (15/2/2025).
Yang pasti, ujar Sri, dampak kebakaran kios dan los masih terasa hingga kini meski kejadiannya lima bulan lalu. Banyak diantara mereka yang belum kembali beraktivitas kembali. Sebagian, malah dimungkinkan memilih berhenti berdagang.
"Dagangan habis kebakar. Jadi ada yang memilih berhenti karena modalnya habis," ujarnya diamini Isah pedagang lain
Tempat relokasi para pedagang ini berada di bagian timur, persisnya di Blok J, K dan L. Adapun lokasi kebakaran di Blok D. Menariknya Blok J, K dan L ini juga merupakan tempat relokasi bagi para pedagang yang mengalami kebakaran pada tahun 2017 silam.
Artinya, meski Pasar Wonokriyo, Kecamatan Gombong sudah mengalami kebakaran 2 kali, banyak los di tempat relokasi ini masih banyak yang kosong. " Tuh lihat saja, masih banyak (los) yang kosong," ujar Yuni (56), pedagang lain
Tak hanya soal modal, ujar Yuni lagi, hal ini tak lepas dari menurunnya minat masyarakat berbelanja ke pasar tradisional. Dirasa tidak menguntungkan, pedagang memilih berhenti.
Apapun itu, mereka tetap berharap pemerintah segera membangun kembali kios dan los yang terbakar. "Ya harapannya, pemerintah membangun kembali los dan kios yang terbakar. Khususnya untuk Bupati baru nanti," kata Isah pedagang lain
Dalam kesempatan terpisah, Kepala UPT Pasar Gombong Paryanto menyampaikan, tidak tahu persis berapa pedagang yang memilih berhenti. Pedagang, ujar dia, tentu memiliki alasan sendiri. Dan, itu berada di luar tugas dan kewenangannya. Yang pasti, ujar dia, pemerintah telah menyiapkan relokasi bagi para pedagang.
Jumlah kios dan los di tempat relokasi itupun dipastikan mencukupi bagi para pedagang yang kios dan losnya terbakar 17 Oktober 2024.
"Kalau pedagang yang memilih berhenti tentunya banyak alasannya dan itu di luar kewenangan kami. Yang pasti, tempat relokasi cukup jumlahnya dan siap digunakan," ujarnya
Mengenai kapan kios dan los yang terbakar bakal dibangun kembali Paryanto menyebut hal itu merupakan ranah Pemkab dalam hal ini Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah. Hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan informasi lebih lanjut.
Pasar Wonokriyo, Kecamatan Gombong terbakar pada 17 Oktober 2024 diduga karena hubungan pendek listrik. Akibatnya, setidaknya 125 kios dengan sekitar 400 pedagang terkena dampak dari musibah kebakaran tersebut.
Pada 2017, persisnya 7 September 2017, Pasar Wonokriyo juga terbakar. Kebakaran terjadi di blok J, K dan Blok L. Saat itu, tak kurang dari 1000 kios berikut isinya ludes terbakar. Pemkab lantas membangun kembali lokasi yang terbakar dan selesai tahun 2018.
Sekedar informasi, selama ini Pasar Gombong masih dikelola oleh pihak ketiga, yakni PT. Karsa Bayu. Masa kontrak kerjasama pengelolaan Pasar Gombong oleh Karsa Bayu akan selesai pada akhir tahun 2025. Namun dari pihak pengelola disebut tidak berminat lagi untuk melanjutkan kerjasama, sehingga nantinya pengelolaan akan dikembalikan ke Pemda.(cah)